“Kami berharap mampu memberikan layanan yang maksimal bagi segenap civitas Universitas Indonesia melalui berbagai macam pemanfaatan produk-produk pendanaan, pembayaran uang kuliah, layanan cash management, payroll pegawai dan pemanfaatan produk pembiayaan bagi pegawai,” lanjut Ade Cahyo Nugroho.
Ekosistem yang dibangun diharapkan dapat melibatkan peran mahasiswa, dosen dan pegawai dalam bentuk kuliah dan FGD ilmu perbankan syariah, program magang atau internship di BSI, bantuan pendidikan dalam bentuk program BSI Scholarship dan BSI Sociopreneur bagi mahasiswa berprestasi serta pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan syariah yang meliputi tabungan dan pembiayaan sesuai prinsip syariah.
“BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi,”kata Ade Cahyo Nugroho.
“Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia. Untuk itulah dengan adanya kegiatan ini, kami juga optimis bahwa bank syariah dapat menjadi pilihan finansial bagi anak muda ke depannya,” papar Ade Cahyo Nugroho.
BACA JUGA:BSI Dukung Parangbanoa Angkat Potensi Peternakan Sapi Potong melalui Desa Binaan
Dalam kesempatan yang sama hadir pula praktisi keuangan syariah yang juga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 Muliaman D. Hadad.
Muliaman menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.
Ekosistem keuangan syariah menurutnya luar biasa besar, mencakup keuangan komersial dan sosial syariah, industri halal, komunitas dunia usaha, hingga ekosistem pendukung ekonomi syariah.
“Ekosistem yang saya maksud ini bukan hanya keuangan syariah tapi semua stakeholders atau partisipan yang masuk di dalam sistem ekonomi syariah. Ini menjadi bagian dari ekosistem yang harus diakselerasi kemajuannya,” ujar Ade Cahyo Nugroho.
BACA JUGA:BSI Gandeng JSIT Sediakan FLPP Pemilikan Rumah Bagi Kesejahteraan Guru
Dekan FEB UI Teguh Dartanto menambahkan upaya penguatan ekosistem syariah tak terlepas dari potensi ekonomi dan keuangan syariah yang besar di Indonesia. Penetrasi keuangan syariah nasional masih sekitar 7 persen selama 5 tahun terakhir.
Untuk itu, menurutnya, ruang pertumbuhan yang dimiliki keuangan syariah masih luas.
Mengingat negara ini berpenduduk mayoritas muslim atau sekitar 86,7 persen dari total populasi sekitar 270 juta jiwa.
“Dunia pendidikan mencetak talenta-talenta berkualitas, kami tidak bisa sendiri. Membutuhkan support dari dunia industri,”kata Teguh Dartanto.
BACA JUGA:BSI Salurkan Living Cost Jemaah Haji Sekaligus Kenalkan Manfaat BSI Debit Haji
“Agar lulusan kami ada link and match. Dan pendidikan, pengajaran kami juga ada link and match antara dunia teori sama dunia praktek ini yang menurut saya adalah hal yang sangat penting sekali bagaimana kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri,” tutur Teguh Dartanto.