PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Sembahyang perayaan bulan hantu mempunya makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa di seluruh belahan dunia.
Ingatkah kamu dengan salah satu episode dalam serial animasi Upin-Ipin yang menceritakan tentang peringatan bulan hantu oleh masyarajat Tionghoa.
Dalam episode tersebut Upin Ipin membantu Meimei membawakan jeruk untuk sesaji perayaan bulan hantu dan mengantarnya hingga ke rumah Meimei.
Lalu Upin Ipin yang tergiur dengan jeruk-jeruk sesajen itu tiba-tiba ditegur Meimei karena mau mengambil sesajen sembarangan karena itu punya hantu.
BACA JUGA:8 Persiapan Sembahyang Festival Bulan Hantu, agar Terhindar dari Kesialan
Kurang lebih seperti itulah gambaran dan makna sepintas tentang perayaan dan sembahyang bulan hantu yang dirayakan oleh masyarakat tionghoa di semua belahan dunia pada tanggal 15 bulan 7 kalender China.
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa selama Bulan Hantu gerbang alam baka sedang dibuka lebar, sehingga arwah leluhur dan arwah dari neraka bisa berkeliaran dengan bebas di alam manusia.
Selain itu masyarakat percaya kalau ada beberapa pekerjaan yang dilarang untuk dilakukan selama bulan hantu seperti pindahan, memulai bisnis, perjalanan jauh, maupun perayaan yang bersifat untuk bersenang-senang.
Mereka percaya jika hal itu dilanggar makan akan dianggap akan membawa sial.
Perayaan bulan Hantu ini sepintas mirip dengan Halloween di budaya Barat dan Bulan Suro di budaya Jawa yang dirayakan disemua belahan dunia oleh masyarakat tionghoa.
Bulan Agustus ini, sesuai jadwal sembahyang Hari Raya Tionghoa, akan merayakan Festival Bulan Hantu.
Sembahyang Rebutan atau Festival Bulan Hantu (Zhong Yuan) jatuh pada 15 bulan 07 Imlek, bertepatan dengan tanggal 30 Agustus 2023.
Masyarakat Tionghoa punya kepercayaan bahwa arwah orang yang sudah meninggal di dunia arwah akan gentayangan di bumi.
BACA JUGA:Tradisi Tionghoa ketika Sembahyang Bulan Hantu, Persiapkan 3 Jenis Daging Ini sebagai Lambang Syukur