Warga sekitar pun telah berusaha melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian namun belum juga ada tanggapan.
"Sudah dilaporkan (lokasi basecamp ke polisi) tapi tidak ditutup-tutup," ujar S.
Sementara itu, Lurah Rawasari, Repulis mengatakan kalau aksi penggerebekan yang dilakukan emak-emak tersebut mendapat pengawalan dari pihak TNI dan polisi kewilayahan.
"Memang itu benar adanya aksi emak-emak gerebek tempat basecamp nya narkoba. Itu dilakukan oleh emak-emak itu dengan ramai-ramai dibantu juga sama Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga.
BACA JUGA:Viral Anggota DPRD DKI Cinta Mega Main Slot Saat Paripurna, Bantah Cuma Main Candy Crush
Karena takutnya ada hal tak diinginkan ya," kata Lurah Rawasari, Repulis.
Menurut Repulis aksi tersebt adalah buntut dari kekesalan warga yang melihat basecamp narkoba tersebut yang kerap ramai setiap waktu.
"Mungkin ini karena sudah resah ya, sudah bercampur juga dengan kesal dan marah, makanya emak-emak itu lakukan aksi tersebut.
Lokasi itu sudah berapa kali sebenarnya diingatkan tetapi tak juga mau mendengar malah semakin ramai saja mulai dari pemuda disana lalu banyak juga warga dari luar pula," ujar Repulis.
BACA JUGA:Kembali Berulah, Hacker Bjorka Bocorkan 34 Juta Data Paspor WNI
Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi mengungkapkan kalau penggrebekan basecamp narkoba oleh emak-emak tersebut dilakukan setelah satu jam sebelumnya ada 6 warga yang ditangkap terkait narkoba.
"Pada pukul 14.30 sudah ada TO (target operasi) yang mau kita amankan di daerah Rawasari itu, eks lokalisasi Pucuk itu.
Lalu berangkatlah anggota di sana, ada 6 orang yang ditangkap bukan TO itu," kata Eko.
Namun saat 6 orang itu diamankan polisi, diduga ada yang memprovokasi warga. Kemudian warga melakukan penggerebekan di basecamp tersebut.
BACA JUGA:TOK! Vonis Banding Teddy Minahasa Tetap Dipenjara Seumur Hidup
"Setelah kita amankan di Polresta Jambi. Ada satu orang istri yang tidak terima. 'Kenapa suami saya ditangkap, bandarnya tidak'," katanya.