PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Terdapat perbedan gejala (human immunodeficiency virus) HIV yang dialami antara pria dan wanita. pada pria yang terkena HIV biasanya disertai dengan penyakit seksual lainnya.
Pentyakit seksual yang menyertai gejala HIV pada pria biasanya muncul ketika kekebalan tubuh penderitanya menurun.
Butuh beberapa waktu sebelum gejala HIV muncul setelah virus masuk kedalam tubuh, biasanya sekitar 2-4 minggu. Penederita akan mengalami beberapa gejala HIV lalu menghilang dan akan kembali berulang.
Keluhan yang terjadi pada mereka yang baru terjangkit HIV biasanya mirip seperti gejala flu, mulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
BACA JUGA:Ternyata Konsumsi Telur Rebus Bisa Turunkan Berat Badan Loh, Cek Caranya di Sini
Namun tidak semua penderita mengalam gejala HIV yang sama, hal tersebut tergantung dari usia, daya tahan tubuh, dan jumlah virus yang ada dalam tubuh.
Jumlah virus dalam tubuh ini akan terus bertambah bila tidak segera mendapat pengoatan, dan akan memasuki perkembangan tahap lanjut menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)
Di fase ini, kemampuan tubuh untuk melawan penyakit sudah berkurang sehingga para penderita sangat rentan mengalami penyakit tertentu, seperti tuberkulosis dan bahkan kanker.
Mewaspadai hal itu sebaiknya kita mengetahui lebih awal gejala HIV yang terjadi pada pria agar lebih cepat dilakukan pengobatan. Berikut 5 gejala HIV yang terjadi pada pria.
BACA JUGA:Ternyata ini 6 Manfaat Berhubungan Intim Saat Hamil Trimester 3
1. Luka pada penis
Biasanya para pria yang menderita HIV akan mengalami luka di penis. Pada dasarnya, HIV dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi menular seksual, begitu pula sebaliknya.
Gejala utama dari sifilis adalah luka pada penis. Luka tersebut umumnya tidak terasa nyeri dan disertai gejala lain, seperti luka di bibir, anus, atau tangan.
2. Penis nyeri saat buang air kecil
Sepeti di bahas diatas kalau Gejala HIV pada pria biasanya diiringi juga dengan gejala infeksi menular seksual lain, contohnya gonore dan klamidia.