JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Pelaksanaan testing dan Commissioning Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) terus dilanjutkan jelang masa operasi pada bulan Agustus 2023.
Dikketahui pengujian KCJB tersebut memang dilakukan secara bertahap oleh PT Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, semua system berfungsi dengan baik seperti keretanya, relnya, persinyalan, keistrikan, dan lainnya pada uji coba tahap awal, Senin, 22 Mei 2023.
“Secara bertahap kecepatan perjalan pengujian akan ditingkatkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km.
BACA JUGA:SIMAK! Inilah Layanan Jemaah Haji Indonesia saat di Madinah, Perlu untuk Diketahui
Untuk mencapai kecepatan tersebut beberapa aspek seperti pagar pengaman dan sound barrier perlu dilakukan penyempurnaan agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat saat KCJB melintas,” ujar Kartika dalam keterangannya, Selasa 22 Mei 2023.
Sementara itu Direktur Utama PT Kereta Cepat Jakarta Bandung Dwiyana mengatakan, peningkatan kecepatan uji coba ini dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan testing dan commissioning berhasil diselesaikan.
“Berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar. Berdasarkan evaluasi, dan mulai hari ini kecepatan perjalanan Kereta Api cepat mulai ditambah menjadi hingga 180 km/jam,” ujar Dwiyana.
Dengan kecepatan tersebut waktu tempuh KA antara Stasiun Halim, Jaktim hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung hanya sekitar 50 menit saja.
BACA JUGA:Menag Lepas Keberangkatan 338 Jemaah Haji, Jangan Sungkan Hubungi Petugas
Nantinya kecepatan akan terus ditambah sampai kecepatan operasional di 350 km/jam bahkan hingga puncak kecepatan teknis yaitu 385 km/jam.
Satu rangkaian Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi KCJB terdiri dari 8 kereta. Fungsi berbagai kereta tersebut terdiri dari.
Kereta satu untuk kebutuhan pengujian lintasan, kereta dua untuk memeriksa sistem persinyalan dan komunikasi, kereta tiga untuk fungsi OCS, kereta empat dan tujuh untuk ruang kerja, kereta lima berfungsi sebagai restorasi , kereta enam merupakan ruang pertemuan dan kereta delapan untuk sinyal dan pengecekan integrasi rel roda.
Kehadiran KCJB akan menghadirkan pusat perekonomian baru yang akan mendukung koridor antara Jakarta Bandung. KCJB juga akan didukung oleh integrasi dengan LRT Jabodetabek sehingga memiliki aksesibilitas yang baik.