Ia telah menghasilkan enam karya buku, di antaranya yang berkaitan dengan Fenomena Permukiman Multietnik pada Wilayah Perkotaan di Indonesia, Potret Permukiman Muslim di Pulau Dewata: Desa Pegayaman Buleleng, Konsep Strategi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kota Bukittinggi Sebagai Wisaya Berbasis Sejarah, Konsep dan Strategi Pengembangan Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat, Fenomena Kepadatan Bangunan di Kota Palembang.
Adanya karya tersebut, ia berharap dapat memberikan sumbangsi dari sisi ilmu pengetahuan kepada masyarakat melalui tulisan dan sudut pandangnya mengenai perencanaan wilayah dan kota.
“Saya sangat senang sekali dengan menulis, bagi saya dengan tulisan-tulisan yang saya bukukan ini merupakan investasi karya, dan sebagai wujud kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan juga pendidikan,” bebernya.
Hari Pendidikan Nasional sebagai alarm bagi pemuda pemudi Indonesia terhadap pekembangan zaman dan peran teknologi yang semakin meningkat.
BACA JUGA:5 Tips Agar Anak Kembali Semangat Belajar di Sekolah Usai Libur Lebaran
Memperingati Hari Pendidikan Nasional bukan hanya sekadar mengingat sejarahnya, melakukan upacara dengan mengenakan seragam, ataupun memposting melalui poster atau flayer di sosial media.
Adanya hari Pendidikan Nasional ini secara tidak langsung menjadi evaluasi diri kita sebagai pemuda pPemudi Indonesia yang mempunyai tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta tahu bagaimana harus bertindak dan berdampak.
“Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023 ini, sebagai momentum yang dapat memotivasi kita untuk selalu menjadi versi terbaik dari diri kita agar dapat berdampak dan membuat karya. Dulu Endy 1.0, sekarang Endy 2.0, dan Esok Endy 3.0,” pungkasnya. (*)