PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Endy Agustian adalah sosok pemuda Indonesia asal Kota Palembang, Sumatera Selatan yang sangat berfokus pada dunia Pendidikan.
Bagaimana tidak? Selain mendapatkan penghargaan sebagai Duta Pendidikan Indonesia dan Pemuda Hebat Pencerdasan Bangsa Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, sejak tahun 2019, ia berkomitmen membuat project sosial bernama Indonesia Cerdas.
Project tersebut bertujuan untuk membangun mimpi anak bangsa melalui edukasi yang bersifat akademik ataupun non akademik pada anak-anak.
Selain itu, ia juga telah menjadi seorang Doktor Muda pada bidang Ilmu Geografi yang berfokus pada Perencanaan Wilayah dan Kota pada usia di bawah 30 tahun.
Menurutnya, pendidikan merupakan proses yang mengajarkan setiap individu agar agar dapat memanusiakan manusia, serta membuka pola fikir menjadi lebih luas melalui sudut pandang yang komprehensif. “Education is always been my passion,” ujar Endy.
BACA JUGA:Endy Agustian, Duta Pendidikan Indonesia yang Tetap Fokus Advokasi Pendidikan
Hari Pendidikan Nasional dapat kita katakan sebagai momentum untuk mengingat Sosok Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara dengan semboyan yang sangat terkenal, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Adanya momentum ini secara tidak langsung mengajar kita bahwa esensi pendidikan itu tidak akan lepas dari yang namanya sejarah. Sejarah sebagai penggerak yang dapat mengantarkan kita untuk menuju saat ini, serta sebagai bentuk keberlanjutan untuk melihat masa depan dikemudian hari.
Momentum Hari Pendidikan Nasional ini sudah seharusnya disikapi oleh pemuda pemudi Indonesia Pendidikan sangat berperan terhadap kemajuan suatu bangsa. “Jika suatu bangsa dapat mencetak pemuda pemudi yang berkulitas bukan tidak mungkin bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju,” tegas Endy.
Endy yang dikenal juga sebagai seorang dosen mempunyai versi tersendiri dalam menyikap Hari Pendidikan Nasional.
BACA JUGA:3 Kota ini Salah Satunya Bakal Jadi Ibukota Provinsi Sumselbar
Ia menekankan bahwa sebagai pemuda Indonesia harus dapat membuat karya untuk kepentingan masyarakat. Jika pemuda Indonesia sudah mempunyai tekad yang kuat untuk berkarya, artinya mereka telah menjadi agen yang telah berperan dalam kemajuan suatu pendidikan.
Karya dapat dikatakan sebagai bentuk luaran dari sistem pembelajaran Ki Hajar Dewantara melalui konsep Niteni, Nirokke, Nambahi yang dapat direlevansikan dalam konteks sains dan non sains.
“Pendidikan itu sangat luas sekali, setiap pemuda pemudi punya hak untuk konsen pada bidang apapun, tapi yang paling penting adalah kita semua harus punya kepekaan untuk kemajuan bangsa ini, ya salah satunya dapat kita wujudkan melalui karya yang sesuai dengan passion kita,” tukas Endy.
Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia pendidikan, Endy menyalurkan passionnya dengan membuat karya berupa tulisan-tulisan yang dipublikasikan baik dalam bentuk buku dan artikel jurnal dalam konteks Perencanaan Wilayah dan Kota. Sejak tahun 2022-2023.
BACA JUGA:5 Tips Perawatan Kendaraan Usai Tempuh Perjalanan Mudik Lebaran