BALIKPAPAN, RADARPALEMBANG.COM – Presiden Jokowi membuka muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah 2023 di Balikpapan, pada Rabu 23 Februari 2023. Presiden berharap, pada acara itu, lahir sebuah agenda besar pembaharuan untuk kemajuan bangsa.
Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah 2023, selain dihadiri presiden juga ada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum Muhammadiyah, Haidar Nasir. Selain itu juga tampak Mensesneg Pratikno dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor
Harapan Presiden Jokowi dapat lahir agenda sebuah agenda untuk kemajuan sangat beralasan. Pasalnya, Muhammadiyah adalah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) besar yang dalam sejarahnya selalu menjadi pelopor pembaharuan.
‘’Muhammadiyah adalah brand besar sebagai pembahuruan Islam di Indonesia,’’ujar Jokowi dalam peidatonya saat membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah 2023, mengutip dari laman kemenag.go.id
Presiden menyampaikan, saat ini dan beberapa puluh tahun ke depan sedang mendapatkan bonus demografi. Dia menyebut, jumlah pemuda berumur 15—30 tahun angkanya mencapai 66,3 juta dari total penduduk Indonesia 280 juta.
‘’Modal bonus demografi merupakan modal bagi Indonesia untuk melompat lebih maju. Jangan sampai bonus demografi menjadi beban. Jika ini terjadi sangat berbahaya,’’ujarnya.
BACA JUGA:DPC Gerindra Banyuasin Siapkan Festival Budaya Kuda Lumping di Tanjung Lago
Oleh karena itu Presiden Jokowi mewanti-wanti agar pemuda muhammadiyah harus ambil bagian dalam menyiapkan agenda besar bagi bangsa.
‘’Pemuda Muhammadiya harus punya andil mencapai Indonesia menjadi negara maju yang adil dan makmur. Ayo, pemuda Muhammadiyah, lahirkan agenda besar dalam Muktamar ini,’’tegas Presiden Jokowi.
Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah haru ambil bagian dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Indonesia lanjut presiden, tidak mau secara terus menerus menjadi negara berkembang tetapi harus menjadi negara maju.
BACA JUGA:Wamentan Cicip Nanas, Resmikan Agro Wisata Prabumulih
‘’Kita tidak ingin menjadi seperti negara-negara di Amerika Latin yang konstan menjadi negara berkembang. Kita, Indonesia tidak mau seperti itu,’’ujarnya.
Syarat untuk menjadi negara maju adalah, menyiapkan para pemuda menjadi SDM yang handal. Pemuda Muhammdiyah harus punya andil.
‘’Maka dari itu, saya berharap dalam muktamar 2023 ini, pemuda Muhammadiah melahirkan agenda besar untuk pembaharuan demi kemajuan bangsa dan negara.’’