‘’Saat ini, akibat dari otomatisasi dalam beberapa aspek kehidupan membuat nilai-nikai kemanusiaan sekarang semakin tergerus. Ini merupakan masalah besar,’’tukasnya.
Saat ini lanjut Pof Akhmaloka, banyak sekali kritik terhadap automatisasi. Semua pekerjaan akan digantikan dengan mesin. Para Akademisi dan stake holder di dunia, mulai cemas dengan kondisi itu.
Maka ini mulai gencar isu tentang nilai-nilai kemanusiaan yang semakin tergerus akibat otomatisasi.
Banyak para Akademisi dan stake holder di dunia mulai menyarakan kecemasan-kecemasan mereka terhadap tegerusnya nilai-nilai kemanusiaan itu.
Untuk menjelaskan itu, Prof Akhlamoka mengutip pendapat dari CEO Apple Tim Cook yang disamapaikan saat menjadi pembicara di MIT pada tahun 2017 lalu.
Menurutnya, CEO Apple Tim Cook saat itu mengatakan, dia jauh lebih cemas jika manusia berfikirnya seperti komputer.
‘’ CEO Apple itu mengatakan, tidak cemas dengan kemajuan teknologi informasi, akan tetapi dia mengaku sangat cemas jika manusia berfikir seperti komputer.’’
BACA JUGA:Lagi! Livin’ by Mandiri Hadirkan Inovasi Transfer Ke Luar Negeri Yang Cepat, Murah, Utuh dan Mudah!
Kemajuan teknologi bisa berlangsung cepat tetapi nilai-nilai yang ada di masyarakat tidak bisa mengikuti perubahan itu akibat perkembangan teknologi itu. ‘’Lantas siapa yang mampu mengendors dan meng-guide kondisi ini untuk sekarang dan ke masa datang.’’
Prof Akhmaloka kembali mengingatkan para Lulusan Sarjana Unsri yang diwusuda, bahwa Indonesia di masa depan tidak masa dengan Indonesia pada masa sekarang.
BACA JUGA:Ini Program Kerja Heri Amalindo untuk Maju di Pilgub Sumsel 2024
Saat ini, kita menganggap Indonesia adalah kaya raya karena sumber daya alam (SDA) yang berlimpah ruah. Saat ini yang menentukan masa depan adalah bukan lagi SDA akan tetapi adalah Sumber Daya Manusia (SDM).
Indonesia saat dan masa datang membutuhkan SDM yang tangguh dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini sudah kalian dipelajari selama bejalar di perguruan tinggi.
‘’Saya percaya para wisudawan akan menjadi manusia tangguh. Pesan saya adalah, akhir dari sebuah proses adalah sebuah awal dari kehidupan yang baru. Tumbuhkan selalu semangat dan keinginan terus belajar,’’pungkas Prof Akhmaloka. (yurdi yasri)