PALI, RADARPALEMBANG.COM - Penyakit cacar atau LSD (Lumpy Skin Disease), kian menyerang ternak sapi yang ada di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Penyakit cacar kulit ini masih diderita sapi para peternak, meski telah ada penanggulangan dari dokter hewan bidang peternakan Dinas Pertanian di Bumi Serepat Serasan.
Nunung, salah seorang peternak sapi di wilayah Jerambah Besi Desa Karta Dewa Kecamatan Talang Ubi mengatakan, saat ini masih ada sapi miliknya yang terjangkit penyakit tersebut.
Meskipun, telah beberapa kali divaksinasi serta diberikan penanggulangan.
BACA JUGA:Ekonomi Sumsel Tumbuh Moncer, Makan Minum jadi Penompang Terbesar
"Awalnya ada dua sapi yang terjangkit. Namun, tak dapat diselamatkan. Jadi, satu sapi terpaksa langsung kami sembelih, lantaran sapi lainnya mati," ungkapnya.
Ia menjelaskan, satu ternak sapi yang masih terjangkit masih terus dalam pantauan dan dikarantina. "Sehingga tidak lagi menularkan dengan ternak-ternak lain," tambahnya.
Senada Narto mengatakan, peternak lainnya di Desa Sukamaju Kecamatan Talang Ubi, bahwa sudah ada dua sapi miliknya yang terserang penyakit cacar kulit sapi tersebut.
"Satu sapi kami mati tidak ketahuan. Kemudian satu lagi ini kami terus perhatikan dengan asupan pakan yang bergizi," jelasnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Jhoni berkata, cacar sapi ini tidak begitu mengkhawatirkan meskipun masyarakat bersentuhan langsung dengan sapi yang mengalami cacar sapi ini lantaran tidak menular.
BACA JUGA:Kemenag Terbitkan Rencana Perjalanan Haji 2023, Berikut Rangkaiannya
Dia menjelaskan, penularan cacar sapi dapat ditularkan dari jarak dekat serta jarak jauh melalui serangga, seperti nyamuk, lalat penghisap darah dan caplak.
Sehingga penanganan yang harus dilakukan ialah pisahkan dari ternak lain. Batasi aktivitas ternak serta tetap dipantau dan dikonsultasikan dengan dokter hewan setempat.
"Untuk meningkatkan imunitas beri pakan yang bernutrisi dan kebutuhan pakan sapi tercukupi dengan baik. Karena, cacar sapi ini hanya menyerang bagian kulit pada sapi tersebut. Kondisi kulit sapi tersebut muncul benjolan-benjolan kecil yang mulanya sedikit namun terus membanyak bila tidak segera ditangani," ujarnya.
Jadi, cacar ini bisa menular ke sesama sapi. “Jadi perlu dikarantina, agar tidak meluas. Namun, yang lebih penting kondisi gizi sapi harus terpenuhi dan pemberian vitamin," terangnya.