BACA JUGA:Jelang Pileg dan Pilpres 2024, Abdullah Taufik Dirikan Posko Pemenangan Gerindra
Prabowo pun mengucapkan terima kepada para kader Gerindra yang masih memberikan kepercayaan kepada dirinya sebagai pimpinan tertinggi partai.
Atas dasar itu, dihadap kadernya Prabowo berjanji akan terus berkomitmen tidak akan mengecewakan kader Gerindra .
‘’Kita harus member contoh yang baik dan menularkan semangat dan sifat kenegarawanan. Berpolitik dengan perahu Partai Gerindra adalah politik yang lurus, benar. Politik yang tidak pernah mau berkhianat dan menipu,’’ujarnya, sebagaimana mengutip dari akun tweeter Partai Gerinda yang terferifikasi, @Gerindra.
BACA JUGA:Bappilu Gerindra Sumsel Bidik Kemenangan Besar di Pileg dan Pilpres 2024
"Ada yang mengatakan politik itu kotor, silakan. Kita memilih politik yang bersih. Politik yang lurus," sambung Prabowo. Baca juga: HUT Ke-15, Gerindra Berdoa Memohon Prabowo Jadi Presiden 2024 Prabowo menegaskan Gerindra akan selalu menjalankan keyakinan dan cita-cita mereka.
Prabowo menyampaikan, politik partai Gerindra ingin Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Gerindra Indonesia adil dan makmur serta sejahtera.
Gerindra, lanjutnya tidak ingin ada rakyat Indonesia yang hidup penuh dengan kebingungan apa yang harus dimakan hari ini dan esok.
‘’Untuk mencapai cita-cita itu, Gerindra memilih politik yang lurus dan bersih. Kalau ada yang mengatakan politik itu kotor, ya silakan saja. Bagi Gerindra tidak,’’tegasnya menutup pidato politiknya.
Daftar Prabowo Dikhianati dan Dibohongi
Soal berkali-kali Prabowo dikhianati dalam politik faktanya memang demikian. Hal itu telah dia alami sejak terjun ke politik praktis pasca pensiun dari TNI dengan pangkat terakhir Lentan Jendral.
1.Prabowo Dikhianati Megawati
Prabowo dan Megawati adalah adalah pasangan Capres dan Wapres pada Pemilu 2009, melawan SBY/Budiono dan Jusuf Kala /Hatta Radjasa.
Konon ketika itu, ada kesepakatan bahwa Megawati akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2014 menjadi calon presiden. Nyatanya itu tidak menjadi kenyataan, karena Megawati dan PDI Perjuangan memberikan dukungan kepada Jokowi yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Bahkan menjelang Pilpres 2014, pasca ada sinyal dari Megawati mengalihkan dukungannya kepada Jokowi untuk menjadi Capres, Prabowo pun berusaha menemui Megawati di Teungku Umar.