Tokoh Inspirasi, Abas Akbar, Juara Dunia dan Filosofi Latihan Tiga Kali

Sabtu 28-01-2023,09:48 WIB
Reporter : David Karnain Fahlevi
Editor : Admin

BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Harriadi Benggawan, Pengembang Perintis di Palembang

 

Ia menambahkan, apalagi waktu kecil sedikit bandel, suka berkelahi (latihan,red),  sehingga saat masuk ke pencak silat, energi berlebih tadi menjadi teralihkan ke bidang yang tepat, yakni olahraga.

Waktu masih menempa ilmu, jadwal Kamis, Abas mengisi dengan latihan untuk persiapan setiap hari Minggunya, ada pertandingan antar teman seperguruan, melatih ilmu didapat selama latihan.

“Kalau sudah selesai latihan atau bertanding, mama selalu mengurut badan saya,” kenangnya.

Abas yang di lingkungan keluarganya dijuluki pendekar lincah ini langsung meraih prestasi. Pada 1985, tatkala Abas berusia 11 tahun sudah berpredikat juara nasional junior di Bali. Abas kemudian menceritakan memilih silat karena senang melihat latihan bela diri.

BACA JUGA:Inspirasi Bisnis Jusuf Masawan, Pendiri JM Group, Sering Gagal Bukan Berarti Stop

Semua level kompetisi di pencak silat sudah pernah dijajal Abas, mulai dari Kodim Cup, Porprov, Porwil se-Sumatera, tingkat mahasiswa, kejurda, kejurnas, Porseni, Pra PON, Pomnas.

Beberapa juara pernah diraihnya, kata Abas, emas tahun 1993 di PON Jakarta, emas di SEA Games selama 5 kali beruntun yakni tahun 1993, 1995, 1997, 1999 dan 2001. Level mahasiswa juga pernah juara pada tahun 2006, Serta pernah juga menjadi juara Asia Pasific tahun 2003.

Segudang prestasi tersebut, latihan dan terus berlatih, intropeksi diri menjadi kunci terpenting dalam pengembangan kemampuan seorang. Hal yang sangat dirasakan benar oleh Abas.

“Latihan, latihan, terus berlatih, berdoa dan tidak boleh menyerah. Hidup tidak boleh setengah-setengah,” tegas Abas.

BACA JUGA:Tokoh Inspirasi Sumsel, Rizal Armada, Sarjana Teknik yang Puitis Sejak Kecil

 

Kenapa latihan disebut 3 kali? Menurutnya, ada filosofinya, latihan pertama di pagi hari, latihan kedua di siang hari, dan latihan ketiga di sorenya, tentunya tak lupa diiringi dengan selalu berdoa.

Tak hanya latihan di pagi dan sore hari, 3 waktu dalam sehari latihan, akan memaksimalkan kemampuan. “Kemampuan diri akan tetap terjaga, karena terus latihan tanpa henti, bahkan jelang pertandingan,” kata dia.

Abas menambahkan, prestasi dilihat dari kualitas latihannya, kalau lawan berlatih 10 kali maka kita harus lebih, wajib 20 kali latihan, usaha keras dan tak boleh lupa untuk berdoa.

Kategori :