Apa Itu Imlek dan Tradisi yang Dilakukan? Ini Penjelasan Ketua Walubi Sumsel Tjik Harun

Selasa 17-01-2023,21:08 WIB
Reporter : Asif Ardiyansyah
Editor : Asif Ardiyansyah

 

 

PALEMBANG, RADAR PALEMBANG - Aslinya Imlek atau Sin Tjia adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Cina yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru. Perayaan ini juga berkaitan dengan pesta para petani untuk menyambut musim semi.

 

Menurut Tjik Harun SE SH MH, ketua Walubi Sumsel , perayaan ini dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama. Tahun ini Imlek jatuh pada tanggal 22 Januari 2023.

 

Acaranya meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta, dan perayaan Cap Go Meh.

 

“Tujuan dari persembahyangan ini adalah sebagai wujud syukur dan doa harapan agar di tahun depan mendapat rezeki lebih banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai sarana silaturahmi dengan kerabat dan tetangga,”katanya Sabtu 14 Januari 2023.

 

Karena perayaan Imlek berasal dari kebudayaan petani, maka segala bentuk persembahannya adalah berupa berbagai jenis makanan. Idealnya, pada setiap acara sembahyang Imlek disajikan minimal 12 macam masakan dan 12 macam kue yang mewakili lambang-lambang shio yang berjumlah 12.

 

Di Cina, hidangan yang wajib adalah mie panjang umur (siu mi) dan arak. Di Indonesia khususnya Palembang, hidangan yang dipilih biasanya hidangan yang mempunyai arti "kemakmuran," "panjang umur," "keselamatan," atau "kebahagiaan," dan merupakan hidangan kesukaan para leluhur.

 

“Kue-kue yang dihidangkan biasanya lebih manis daripada biasanya. Diharapkan, kehidupan di tahun mendatang menjadi lebih manis. Di samping itu dihidangkan pula kue lapis sebagai perlambang rezeki yang berlapis-lapis. Kue mangkok dan kue keranjang juga merupakan makanan yang wajib dihidangkan pada waktu,”terangnya.

Tags :
Kategori :

Terkait