3. Wisata Sejarah Situs Purbakala Bukitsiguntang
Berkunjung ke situs perbakala ini, wisatawan diajak untuk napak tilas ke zaman-zaman purbakala. Pasalnya di sini banyak ditemukan peninggalan yang dikaitkan dengan Kerjaan Sriwijaya, sekitar Abad keenam dan tiga belas.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Edukasi di Kota Palembang, Yok Ajak Keluarga Kesini
Kawasan Bukitsiguntang menjadi cagar budaya dan pemerintah terus mempertahankan keasriannya. Tujuannya untuk menjaga agar artefak-artefak yang belum tergali di kawasan itu.
Beberapa artefak yang ada di sini berisfat budhisme. Beberapa temuan artefak yang bersifat buddhisme menunjukkan tempat bahwa ini adalah salah satu kawasan pemujaan dan keagamaan kerajaan. Pada tahun 1920-an di lereng selatan bukit ini ditemukan
Arca ini mengikuti langgam Amarawati yang berkembang di India Selatan abad II sampai V masehi. Ini menunjukkan dalam keagamaan dan perdagangan Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan erat dengan India. Saat ini arca ini dipamerkan di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, dekat Benteng Kuto Besak, Palembang.
4. Jembatan Ampera dan BKB
Jembatan ini dirancang oleh Presiden Indonesia Pertama Soekarno. Di kawasan Jembatan ini, juga ada plaza bernama Benteng Kuto Besak yang menghadap langsung ke Sungai Musi.
BACA JUGA:Baksos Karyawan dan Majelis Taklim XL Axiata Bangun Jamban Sehat dan Wisata Hijau
Konstruksi Jembatan Ampera ini sangat. Meskipun termasuk jembatan tertua di Indonesia, sampai saat ini masih berdiri kokoh. Bagaimana bentuk konstruksinya jembatan Ampera, bisa dilihat di Sumeks.disway.id.
Saat wisatawan berkunjung ke sini, selain bisa menikmati keindahan Ampera dan Sungai Musi juga bisa sekaligus napak tilas ke masa lalu. Pasalnya, di kawasan BKB ini juga terhadap Museum dan Benteng Pertahanan kesultanan Palembang saat menghadapi gempuran tentara Belanda.
Jembatan yang sempat menjadi jembatan terpanjang di Asia Tenggara ini memiliki panjang lebih dari 1000 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 63 meter.
6. Taman Wisata Alam Punti Kayu