Hal senada Dr Dedi Irwanto MA menilai pemasangan lift diatas Jembatan Ampera oleh BBPJN tidak ada kajian dan buta sejarah.
“Saya melihat koservasi yang dilakukan BBPJN menyimpang sekali sama sekali,”katanya sembari mendukung upaya mempidanakan pihak yang telah melakukan upaya pemasangan lift diatas Jembatan Ampera sesuai undang-undang cagar budaya.
Hal senada dikemukakan Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati menilai karena tidak ada koordinasi pihak BBPJN dengan DPRD Sumsel terkait pemasangan lift di Jembatan Ampera.
“ Kalau ada komunikasi dengan DPRD Sumsel tidak ada polemik di media dan masyarakat , kami tidak menghalangi pemerintah pusat untuk membangun di Sumsel tapi saya berharap mari berkoordinasi dengan baik agar hal ini tidak terjadi lagi apabila ada dibahas dengan masyarakat luas , kami pertama kali menyampaikan,” katanya.
BACA JUGA:Harnojoyo: ASN Jangan Berbelit Layani Masyarakat
Sedangkan anggota Komisi IV DPRD Sumsel Zulfikri Kadir menilai pihak BBPJN Sumsel tidak ada kerjaan dengan menambah lift di Jembatan Ampera yang punya nilai sejarah.
“ Ini (Jembatan Ampera) Heritage , nilai cagar budaya, kalau 50 tahun tidak boleh itu, apo inisiasi BBPJN Sumsel, kalau perlu batalkan pemasangan lift itu, masak inisiasi satker, tidak boleh ini,”kata Zulfikar.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan , Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan (BBPJN) Sumsel, Ryandra Narlan ST MT mengaku, kalau pihaknya sudah berkontrak , artinya kedua belah pihak harus melaksanakan apa yang ada dalam kontrak.
"Untuk menghentikan ada prosedurnya, kami tahunya kontrak berjalan,”katanya.
BACA JUGA:Fakta Menarik Tentang Pasar Cinde Palembang
Ryandra mengaku tidak tahu kalau dalam pemasangan lift di Jembatan Ampera melanggar undang-undang cagar budaya.
Termasuk dia mengaku tidak tahu kalau Jembatan Ampera adalah benda cagar budaya.
“Kita akan konsultasi dengan pimpinan bahwa ada permintaan untuk menghentikan tapi secara kontrak kita jalan terus, “ katanya.
Dia mengaku setiap tahun pihaknya selalu melakukan pemerliharaan untuk Jembatan Ampera.
“ Kebetulan ini menyangkut benda cagar budaya (Jembatan Ampera) tapi dari sisi tehnis , kita melakukan terus pemeliharaan , misalnya tahun 1992 kita melakukan injeksi ke Jembatan Ampera, kemudian masalah orisinal plat jembatan harus diganti, kalau enggak di ganti akan roboh,”katanya.
Untuk pemasangan lift akan dipasang di bagian dalam tiang Jembatan Ampera.
“Itu ada ruangan dalam itu, ruangan lift yang dulu, kita memanfaatkan ruangan itu , lift itu akan digunakan untuk pemeliharaan naik keatas,"ungkap dia.
Untuk wacana wisata di atas Jembatan Ampera menurutnya dalam kontrak tidak ada."ift itu dipakai untuk pemerliharaan jembatan,”kata Ryandra.