Masifkan Edukasi KUR untuk Petani, Perintah Herman Deru kepada Para Penyuluh

Kamis 04-08-2022,21:09 WIB
Editor : Yurdi Yasri

RADAR PALEMBANG - Gubernur Sumsel H Herman Deru menekan agar semua pihak termasuk masyarakat yang berkecimpung di bidang pertanian maupun para penyuluh pertanian berperan aktif dalam memberikan bimbingan kepada petani. Herman deru perintahkan para penyuluh agar masifkan edukasi KUR untuk Petani.

Hal tersebut disampaikan Herman Deru ketika membuka secara resmi bimbingan teknis (bimtek) fasilitas pembiayaan pertanian, kebijakan pembangunan pertanian untuk wanita tani dan materi teknis inovasi olahan hasil pertanian di Ballroom Hotel The Zuri Palembang, kemarin.

BACA JUGA:BSB Kejar Digitalisasi di PALI, Proyeksi ETPD 70 Persen

Bahkan, Herman Deru mengatakan, bimbingan yang diberikan tersebut tak terkecuali soal- soal pembiayaan pertanian sehingga pembangunan di sektor tersebut dapat berkembang lebih pesat.   Maka dari itu para penyuluh harus masifkan edukasi KUR untuk petani.

"Terkait pembiyaan, saya meminta agar program Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus disosisasikan secara masif sehingga para petani memiliki pemahaman soal penggunaan KUR tersebut untuk pertanian dan KUR tersebut dapat terserap," kata Herman Deru.

Menurutnya, pemerintah telah menetapkan skema dalam hal KIR tersebut. Dimana KUR tersebut dibagi dalam beberapa kluster. Salah satunya termasuk KUR untuk sektor pertanian.

BACA JUGA:Pj Bupati Targetkan SMKN 2 Muara Enim Juara TTG Tingkat Provinsi

"Sayang jika KUR ini tidak dimanfaatkan para petani. Karena selain bunganya sangat rendah, kuotanya juga banyak. Tentu melalui KUR ini, pembangunan di bidang pertanian dapat meningkat drastis," terangnya.

Dia menyebut, masih minimnya para petani memanfaatkan KUR disebabkan beberapa faktor seperti, petani memilih menggunakan modal simpanan untuk pengembangan lahan pertanian, maupun para petani belum begitu mengerti pemanfaatan perbankan untuk sektor pertanian.

"Kita harus masifkan edukasi KUR untuk petani agar mereka dapat memanfaatkan KUR untuk modal usaha. Informasi soal KUR ini harus masif dilakukan. Beri bimbingan untuk para petani, sehingga petani menjadi bankable," paparnya.

BACA JUGA:Ini 6 Langkah Strategis Pemerintah Hadapi Krisis dan Tekanan Global

Pembangunan sektor pertanian memang sangat penting dilakukan mengingat pertanian merupakan pendorong ketahanan negara.

"Pertanian ini adalah sektor yang mampu bertahan di tengah persoalan yang melanda. Seperti saat pandemi Covid-19, ketika sektor lain mengalami kontraksi, namu pertanian ini masih tetap tumbuh stabil," bebernya.

Sebab itu, sambungnya, Pemprov Sumsel terus mendorong pembangunan pertanian di daerahnya. Salah satunya dengan mencanangkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang diinisiasi langsung Gubernur Herman Deru.

BACA JUGA:Verifikasi Parpol di Sumsel Telah Dimulai, Ada 3 Kategori

GSMP sendiri merupakan langkah Sumsel untuk mengubah pola pikir masyarakatnya dari yang biasanya hanya sebagai pembeli menjadi masyarakat yang dapat menghasilkan produk pertanian.

"Hasil dari GSMP ini cukup konkrit. Angka kemiskinan di Sumsel ini dapat ditekan melalui upaya tersebut. Meski tidak 100 persen, namun GSMP ini berperan dalam hal itu. Selain itu, menjelang hari-hari besar seperti idul Fitri, tidak ada gejolak harga karena masyarakat bisa menghasilkan pangan sendiri," sebutnya.

Kendati demikian, dia mengakui, GSMP tidak mudah tidak mudah dilakukan. Butuh waktu, konsisten dan sikap pantang menyerah sehingga masyarakat bisa turut dalam GSMP tersebut.

BACA JUGA:Sedapnya Seblak Prasmanan ala Warung Sedep by Momy Cila

"Disinilah peran perempuan. Tani perempuan harus jadi garda terdepan untuk mengajak serta memberi contoh. Perempuan harus berjalan di depan mensosialisasikan GSMP dan pertanian ini," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan Pertanian Kementan RI Indah Megawati mengatakan, Kementan RI terus berkomitmen untuk memberikan bimbingan kepada pihak terkait agar mampu mendorong pengembangan pertanian.

BACA JUGA:Disdukcapil Palembang Rekam KTP-El Go To School

Dia menyebut, Kementan RI menargetkan bimbingan tersebut bisa digelar di 34 provinsi dengan mengajak 100 peserta setiap pertemuannya.

"Bimbingan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman soal pertanian. Ini juga sebagai upaya kita dalam rangka mengatasi krisis pangan global yang saat ini sedang terjadi di beberapa negara," katanya. Salah satu yang ingin dicapai yakni membangun dan menunaikan pengetahuan para wanita di bidang pertanian.(tim)

 

Kategori :