Senangnya Pengunjung Bisa Belajar Membatik di Stand Dekranasda PALI

Kamis 07-07-2022,15:00 WIB
Reporter : maman wahari

 

          EVENT Sriwijaya Expo yang telah dibuka Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) pada Sabtu malam (2/7/22) lalu di Plaza Ranau Dempo, Jakabaring Sport City Palembang, menjadi gairah tersendiri bagi pengrajin asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). 

 

Pasalnya, sejumlah pengrajin dari beberapa wilayah di kabupaten berjuluk Bumi Serepat Serasan itu diikutsertakan langsung oleh Dekranasda Kabupaten PALI pada event bergengsi tahunan tingkat Provinsi Sumatera Selatan tersebut

Semangat para pengrajin bertambah ketika stand Dekranasda Kabupaten PALI binaan Ir Hj Sri Kustina itu, menjadi pusat perhatian pengunjung pada Sriwijaya Expo yang berlangsung dari 2 Juli hingga  6 Juli 2022 ini.

 

Tampilan stand yang rapi dan memiliki estetika tinggi juga di dalamnya dipajang berbagai kerajinan khas Kabupaten PALI, sekaligus pengrajinnya ditampilkan, mampu menyedot banyak pengunjung untuk sambangi stand berukuran 6 x 6 meter tersebut. 

 

Salah satu yang menjadi daya tarik pengunjung adalah batik khas PALI yang memiliki motif unik yang diambil dari kearifan lokal. Selain itu juga pengunjung bisa secara langsung melihat proses pembuatannya. Serta, banyak di antara pengunjung yang mencoba secara langsung proses membatik di atas kain. 

 

" Alhamdulillah, sejak Sriwijaya Expo dibuka, setiap hari stand Dekranasda PALI kebanjiran pengunjung, dari warga biasa hingga pejabat dari berbagai daerah. Bahkan saya kewalahan menjawab berbagai pertanyaan dari pengunjung. Tidak sampai itu, banyak diantaranya meminta ajari cara membatik," ujar Nira, pengrajin batik asal Handayani Mulya yang dihadirkan langsung Dekranasda PALI pada Sriwijaya Expo, Selasa (5/7/22).

 

Dengan adanya event tersebut, Nira menyampaikan terimakasihnya kepada Ketua Dekranasda kabupaten PALI Ir Hj Sri Kustina yang telah membimbing dan memberikan pelatihan, sehingga saat ini ia mahir membatik dan hasilnya mampu menopang perekonomian keluarga. 

 

"Semenjak saya diberikan pelatihan oleh Ibu Hj Sri Kustina, kemudian pemasaran dibantu bahkan sering diajak pameran di berbagai acara, perekonomian keluarga kami mulai terangkat. Untuk itu, kami berharap seringnya ikut event seperti ini, bukan hanya hasil kerajinan saya yang dikenal dan menambah luas pemasarannya, tetapi Dekranasda PALI khususnya dan umumnya Kabupaten PALI juga bisa lebih dikenal dimana-mana," tukasnya. 

 

Selain batik khasnya, pada stand Dekranasda Kabupaten PALI juga ada produk lainnya yang menjadi trend baru dan banyak diburu pengunjung, yakni gelang ribu-ribu. 

 

Gelang yang melegenda itu mampu diangkat kembali pengrajin asal Kecamatan Abab Kabupaten PALI. Gelang berbahan dasar akar dari pohon ribu-ribu yang banyak ditemukan di hutan di Kecamatan Abab, Tanah Abang, dan Penukal itu laku keras di ajang Sriwijaya Expo. 

 

Sebab, meski gelang yang sudah ada sejak nenek moyang warga Kabupaten PALI itu dibuat kembali mengikuti tren saat ini, dan dibuat secara langsung di stand Dekranasda Kabupaten PALI.

 

Menurut Evi, pengrajin gelang ribu-ribu asal Kecamatan Abab bahwa keahliannya membuat gelang tersebut dari turun-temurun. Hanya saja, sebelum dirinya diajak Ir Hj Sri Kustina ikuti pelatihan, pembuatan gelang tersebut  motifnya biasa-biasa saja dan dibuat sederhana.

 

Namun setelah ikuti pelatihan pengembangan kemampuan, motif gelang ribu-ribu buatan Evi mampu ikuti trend saat ini. Alhasil, produk perempuan asal Betung Abab itu menjadi buruan oleh semua kalangan  dari anak-anak, remaja hingga dewasa, termasuk pada Sriwijaya Expo. 

"Pengunjung pada pameran Sriwijaya Expo ini sebagian besar mengetahui gelang ribu-ribu ini, terlebih yang usianya di atas 45 tahun. Karena ada kepercayaan di tengah-tengah masyarakat bahwa konon bisa menolak gangguan tak kasat mata bagi anak-anak. Makanya banyak anak-anak kecil di dusun-dusun dipakaikan gelang ini. Dengan diangkatnya kerajinan gelang ribu-ribu, selain melestarikan budaya, juga menjadikan berkah bagi keluarga terlebih kami selalu didampingi Ketua Dekranasda Kabupaten PALI yang selalu aktif membantu pengrajin seperti saya untuk terus menciptakan kreasi baru," terangnya. 

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten PALI Ir Hj Sri Kustina didampingi Ketua Harian Dekranasda Kabupaten PALI Teguh Eko Sutrisno  menyebut, dalam event Sriwijaya Expo tahun 2022, Dekranasda PALI mengusung tema alam.   "Tema kita tahun ini adalah memanfaatkan hasil alam, untuk menghasilkan kerajinan-kerajinan bernilai seni," ucap Hj Sri Kustina yang juga sebagai anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Nasdem.  Ditambahkannya bahwa tujuan diikutsertakannya kerajinan berbahan dasar dari alam beserta pengrajinnya dari Kabupaten PALI, untuk lebih mengenalkan kerajinan khas kabupaten yang baru berusia 9 tahun itu.   "Tujuan kita adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mengangkat hasil alam menjadi kerajinan bernilai tinggi. Pada event ini, Dekranasda PALI membawa kerajinan batik khas PALI, gelang ribu-ribu, kerajinan anyaman bambu, kerajinan dari batok kelapa dan lainnya. Yang mudah-mudahan setelah acara ini, pemasaran pengrajin makin luas," harap istri Bupati PALI H Heri Amalindo ini. (adv/whr)

 

 

 

 

 

 

Kategori :