RADAR PALEMBANG – Pada Hari ke-2 Presiden di Medan, dia mengawali kegiatannya dengan mengunjungi Pasar Petisah dan selanjutnya menghadiri Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022.
Saat berpidato di acara Harganas itu Jokowi ungkap pembicaraannya dengan Zalensky dan Putin ketika dia berkunjung ke Ukraina dan Rusia, pekan lalu.
Menurutnya, saat betemu Zalensky dan Putin, Jokowi menekankan ketersediaan stok gandum yang siap didistribusikan kepada Negara-negara pengimpor.
‘’Kenapa kita menekan itu? Karena Ukraina dan Rusia merupakan negara pemasok gandum terbesar di dunia,’’ujar Jokowi saat berpidato di Acara Puncak Harganas sebagaimana mengutip dari laman setkab.go.id, Kamis 7 Juli 2022.
Perang antara Rusia dan Ukraina, telah memberikan dampak terhadap pasokan pangan global. Harga gandum menjadi tinggi.
BACA JUGA:Musdalub DPD Golkar Sumsel, Bobby Terpilih Secara Aklamasi, Fokus Menangkan Airlangga
Ia menuturkan, akibat gandum tak bisa keluar dari dua negara tersebut. Sejumlah negara di Asia dan Afrika sudah mulai mengalami kekurangan pangan.
"Di Ukraina saja ada stok gandum, waktu saya ke sana saya tanya langsung ke Presiden Zelensky. Berapa stok yang ada di Ukraina? 22 juta ton, stok gandum nggak bisa dijual," kata Jokowi YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi ungkap pembicaraannya dengan Zalensky bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan ketersediaan gandum dan pangan lainnya.
Menurutnya, masyarakat Indonesia yang biasa mengonsumsi produk berbahan gandum juga patut berhati-hati dengan kondisi tersebut.
BACA JUGA:Kesepakatan Jokowi dengan Zalenskyy, Indonesia dan Ukraina Bebas Visa Kunjungan
"Kita juga impor gandum gede banget, ada 11 juta ton. Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mie, bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina," ujar Jokowi.
Presiden Ukraina Volodymir Zelensky maupun Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengutamakan kebutuhan pangan dalam negeri mereka. Mereka akan menahan ekspor gandum ke negara-negara importer.
Kendati demikian, Jokowi juga menilai masyarakat Indonesia patut bersyukur karena beras yang menjadi bahan pangan utama di Tanah Air harganya tidak naik.
"Harus kita syukuri betul. Negara-negara yang konsumsi gandumnya tinggi, kini harga pangannya sudah hingga 30 persen,’’tambahnya.
Hari ke-2 presiden di Medan banyak sekali kegiatannya. Usai menghadiri acara puncak Harganas, Presiden Jokowi menuju Pusat Pasar, Kota Medan.
Sebelumnya dia meninjau Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Kampung Baru, Kota Medan, sekaligus berdialog dengan perwakilan petani sawit.
BACA JUGA:Penegasan Jokowi Kepada Putin, Indonesia Ingin Perang Berakhir dan Pangan Global Membaik
Pada siang harinya, Presiden di Medan menyerahkan sejumlah bantuan sosial. Presiden kemudian juga mengagendakan meninjau bedah rumah panggung di Kecamatan Belawan, Kota Medan.
Selesai seluruh rangkaian acara, Presiden Jokowi akan menuju Pangkalan TNI AU Soewondo, Kota Medan, untuk kemudian lepas landas ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Pembicaraan Jokowi Dengan Zalensky
Pertemuan bilateral antara Presiden Ukraina Joko Widodo (Jokowi) Dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu 30 Juni 2022, waktu setempat melahirkan kesepakatan, Indonesia dan Ukraina bebas visa kunjungan.
Kesepakatan Jokowi dengan Zalensky, disampaikan saat jumpa pers bersama antara Presiden Indonesia dan Ukraina usai melakukan pembicaraan bilateral yang membahas soal perang dan gangguan pasokan pangan global.
"Saya menginformasikan kepada kalian kesepakatan kami salah satunya, Indonesia dan Ukraina bebas visa kunjungan," kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Jokowi setelah pertemuan dilansir Interfax, Zelensky.
Zalensky berpandangan kesepakatan itu penting dan strategis bagi Ukraina. Semua itu akan menuju pembangunan sosial dan hubungan antar warga.
"Dari segala sudut pandang, ini merupakan kesepakatan yang penting bagi rakyat kami, juga pembangunan sosial, dan hubungan antarwarga," sambungnya.
BACA JUGA:Harga Sayuran di Pagaralam Meroket
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Zelensky juga membahas sederet isu lainnya, termasuk bara perang antara Ukraina dan Rusia yang tak kunjung padam sejak Februari lalu.
Jokowi mendorong dialog damai antara Ukraina dan Rusia. Ia menyadari dialog memang sulit tercapai, tapi tetap penting untuk dilakukan.
Sementara itu, Jokowi bertemu Presiden Rusia guna membahas perkembangan geopolitik global. Pertemuan akan berlangsung di Kremlin, Rusia. Ada pesan Pesan Zalesnky untuk Putin yang akan disampaikan Presiden Jokowi.
Mengutip dari keterangan pers Biro Humas Sekretarian Kabinet (Seskab) Jokowi dan Zelenskyy membuat pernyataan pers bersama.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ukraina merupakan perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.
“Saya sampaikan ke Presiden Zelenskyy, bahwa kunjungan ini merupakan bentuk manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
Meskipun masih sangat sulit dicapai, Presiden Jokowi juga tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur. Dia juga akan menyampai pesan Zelensky untuk Putin pada pertemuan yang digelar di, Kemlin.
“Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera. Pesan Zalesnkyy untuk Putin ini amat penting,” imbuhnya.
Usai melakukan lawatannya di Ukraina, Rabu (29/06/2022) waktu setempat, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana beserta rombongan terbatas kembali menuju Polandia.
Presiden Jokowi dan rombongan berangkat dengan menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB) dari Stasiun Central Kyiv tepat pukul 19.00 waktu setempat.
Pembicaraan Jokowi Dengan Putin
Pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin membicarakan kondisi ekonomi global dan pangan. Penegasan Jokowi kepada Putin, Indoensia ingin perang Rusia-Ukraina berakhir.
Presiden Jokowi mengatakan rantai pasokan pangan global tidak akan membaik jika pupuk Rusia dan gandum Ukraina tidak tersedia.
Presiden Joko Widodo menyampaikan itu pada konferensi pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pertemuan bilateral, Kamis 30 Juni 2022.
“Indonesia tidak memiliki tujuan apa? Kami ingin melihat perang dapat segera selesai, rantai pasok pangan, pupuk energi dapat segera diperbaiki. Karena ini berkaitan dengan jutaan bahkan miliaran orang,” terang Jokowi.
Jokowi juga berhadap seluruh negara bersatu, menjalin perdamaian dengan spirit kebersamaan dan saling bekerjasama.
BACA JUGA:Ekonomi Indonesia Tetap Kokoh Pada 2022, Ini Analisis R&I Tentang Prospeknya
"Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali dengan menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai, dan semangat kerja sama. hanya dengan spririt itulah perdamaian dapat tercipta," jelas Presiden.
Sementara Putin memastikan bahwa Moskow tidak memblokir ekspor biji-bijian Ukraina bahkan mempertanyakan dampak hilangnya barang-barang pertanian Ukraina di pasar pangan dunia
“Kami tidak mencegah ekspor biji-bijian Ukraina. Militer Ukraina telah menambang di dekat pelabuhan mereka, tidak ada yang mencegah mereka membersihkan ranjau itu dan kami menjamin keamanan pengiriman biji-bijian dari sana,” kata Putin.
Dia mengulangi pernyataan Rusia bahwa sanksi Barat salah arah. Yang musti disalahkan adalah pasar pangan global dan kenaikan harga.
Tetapi Putin sedikit mengindahkan dampak Ukraina di pasar global, dengan mengatakan hanya ada 5 juta ton gandum yang saat ini tertahan di negara itu.
“Ini adalah jumlah yang tidak mempengaruhi pasar dunia dengan cara apapun,” jelasnya. Fakta yang ada kata Putin hanya mewakili 0,5 persen dari produksi global. (yui)