Beli Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi PeduliLindungi, LBP Beberkan Alasannya

Minggu 26-06-2022,06:04 WIB
Editor : Yurdi Yasri

RADAR PALEMBANG – Masyarakat yang akan membeli minyak goreng curah ke depan harus memakai aplikasi PeduliLindungi. Pemerintah mengambil langkah itu bertujuan untuk memitigasi penyimpangan distribusi minyak goreng yang kerap terjadi.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan   (LBP), lewat Aplikasi PeduliLindungi   akan mudah memantau   potensi   penyelewengan distribusi minyak goreng.   Selama ini kerap terjadi penyimpangan sehingga membuat terjadinya kelangkaan dan melonjaknya harga.

Masyarakat tidak perlu kuatir akan mengalami kesulitan dalam proses beli minyak goreng curah karena menggunakan aplikasi PeduliLindungi itu. 

BACA JUGA: 94 Negara Terancam Krisis Pangan,Indonesia Termasuk? Begini Penjelasannya

‘’Pemerintah akan memulai sosialisasi dan transisi perubahan sistem penjualan dan pembelian minyak goreng curah dengan menggunakan PeduliLindungi pada Senin, 27 Juni 2022. Ini untuk menjaga kestabilan distribusi dan harga minyak goreng,’’ucap Menko Maritim LBP mengutip dari Antara, Sabtu 25 Juni 2022. 

Sosialisasi akan dilakukan selama dua minggu. Nantinya setelah masa sosialisasi selesai, semua penjualan dan pembelian minyak goreng curah akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. 

"Sementara masyarakat yang belum punya PeduliLindungi tidak perlu merasa khawatir. Mereka masih bisa beli minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi /HETdengan menunjukkan NIK,’’tambah Luhut. 

Mantan Menko Polhukam itu mengatakan pembelian minyak goreng curah di tingkat konsumen pun akan ada pembatasan maksimal 10 kg untuk satu NIK per harinya.

BACA JUGA: Aktivitas Perdagangan Pasar Ikan Modren Palembang Mati Suri, Rp25 Miliar Uang Negara Sia-sia

Meski dapat kuota banyak, ia menjamin konsumen bisa memperoleh minyak goreng curah dengan HET, yakni Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram. 

"Jumlah tersebut kami anggap sudah mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga bahkan pengusaha usaha-usaha kecil," ujarnya.

Minyak goreng curah dengan harga tersebut bisa diperoleh di penjual atau pengecer yang terdaftar resmi dalam program Simirah 2.0 dan juga melalui Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE), yakni Warung Pangan dan Gurih.

"Saya ingin nantinya distribusi bisa dipastikan berjalan hingga ke level terbawah. Jangan sampai masih ada daerah yang tidak mendapatkan minyak goreng curah rakyat di bawah kebutuhannya. Tapi ini semua masih akan membutuhkan waktu, jadi kita juga perlu bersabar untuk menunggu hasilnya," pungkas Luhut.  

 

Mendag  Sidak Pasar Kramat Jati

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Sabtu (25/6) pagi, Mendag Zulhas sudah berada di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.   Selain mengecek pedagang pengecer, Mendag Zulhas juga meninjau stock point minyak goreng curah.

BACA JUGA:Permintaan Global Tinggi, Kopi Jadi Primadona Agribisis

Stock point MGCR ini sendiri disediakan dalam bentuk toren untuk pedagang dan masyarakat. Stock point MGCR ini disediakan ID Food bekerja sama dengan PD Pasar Jaya. Pada kunjungan ini, Mendag Zulhas, didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan.

“Di Jawa Barat dan di Jakarta saya sudah datangi pasar, di mana-mana minyak goreng belum dua minggu harganya Rp14.000 per liter dan ada barangnya. Kalau (yang) per kilo Rp15.500,” ungkap Mendag   Zulhas sebagai mana tertuang dalam siaran pers Kemendag RI. 

BACA JUGA:Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Cukup Kuat Hadapi Tekanan Risiko Global

Menurutnya, Keberadaan stock point MGCR akan memudahkan masyarakat dalam membeli MGCR. “Ada, contohnya ini penampung (toren). Kalau di pasar, orang tinggal datang dan beli,” tegas Mendag Zulhas. 

Dalam sidak itu Mendag juga mendatangi toko Japang dan toko Beras Famili yang merupakan Warung Pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.   Dia memastikan, ketersedian migor di Pasar Kramat Jati aman terkendali. 

“Di (Pasar Kramat jati) hampir tiap toko ada minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter,” tandas Mendag Zulhas. 

Selain itu, Mendag Zulhas juga meninjau harga barang kebutuhan pokok (bapok). Terpantau harga beras medium Rp10.500/kg, gula pasir Rp14.000/kg, daging sapi Rp145.000/kg, daging ayam ras Rp38.000/kg, telur Rp28.000/kg, cabe merah keriting Rp90.000/kg, cabe merah besar Rp85.000/kg, cabe rawit merah Rp120.000/kg, bawang merah Rp60.000/kg, dan bawang putih Rp30.000/kg. (yui)

Kategori :