Meriahkan Imlek, Kelenteng Marga Liaw Bagi Bagi Angpao
Alam ketua kelenteng marga Liaw didampingi pengusaha Aseng Broto saat membagikan Angpao--
PALEMBANG, RADAR PALEMBANG, Kelenteng Giok Poh Thian milik marga Liaw di Jalan Mayor Ruslan lorong Tanah Tinggi Palembang memeriahkan tahun baru Imlek dengan membagikan angpao kepada anggota marga Liaw yang tak mampu, Rabu (1/2/2023).
Alam ketua kelenteng marga Liaw didampingi pengusaha Aseng Broto mengatakan, kegiatan bakti sosial ini merupakan agenda rutin Kelenteng marga Liaw setiap 3 bulan sekali.
"Biasa yang kita bagikan adalah sembako namun karena saat ini momen Imlek kita ganti jadi angpao," katanya.
Untuk jumlah angpao yang di bagikan sambung Alam, lebih kurang 40 angpao. "Semoga angpao yang dibagikan bermanfaat bagi warga Liaw. Selamat Imlek. Gong Xi Fai Cai,"ujarnya.
BACA JUGA
Alam juga menceritakan tentang Imlek atau Sin Tjia merupakan sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Cina yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru. Perayaan ini juga berkaitan dengan pesta para petani untuk menyambut musim semi.
Perayaan ini dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama. Tahun ini Imlek jatuh pada tanggal 22 Januari 2023.
Acaranya meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta, dan perayaan Cap Go Meh.
“Tujuan dari persembahyangan ini adalah sebagai wujud syukur dan doa harapan agar di tahun depan mendapat rezeki lebih banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai sarana silaturahmi dengan kerabat dan tetangga,”katanya
BACA JUGA
Karena perayaan Imlek berasal dari kebudayaan petani, maka segala bentuk persembahannya adalah berupa berbagai jenis makanan. Idealnya, pada setiap acara sembahyang Imlek disajikan minimal 12 macam masakan dan 12 macam kue yang mewakili lambang-lambang shio yang berjumlah 12.
Di Cina, hidangan yang wajib adalah mie panjang umur (siu mi) dan arak. Di Indonesia khususnya Palembang, hidangan yang dipilih biasanya hidangan yang mempunyai arti "kemakmuran," "panjang umur," "keselamatan," atau "kebahagiaan," dan merupakan hidangan kesukaan para leluhur.
Sumber: