Global Highlights Hari Ini, S&P 500 dan Nasdaq Rekor 3 Minggu Berturut-turut, Optimis Suku Bunga The Fed Turun

Global Highlights Hari Ini, S&P 500 dan Nasdaq Rekor 3 Minggu Berturut-turut, Optimis Suku Bunga The Fed Turun

Indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah, masing-masing mencatat kenaikan selama tiga minggu berturut-turut.--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Bursa Efek Indonesia atau BEI merilis sejumlah informasi penting yang terangkum dalam global highlights hari ini, Jumat 4 Juli 2025.

Ketiga indeks saham utama di Wall Street kembali mengalami penguatan pada penutupan perdagangan Kamis (3/7). 

"Indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah, masing-masing mencatat kenaikan selama tiga minggu berturut-turut,"tulis BEI dalam laporannya yang diterima radarpalembang.id.

Sementara itu, indeks Dow Jones turut naik sebesar 0,77% dan mendekati level tertingginya. 

BACA JUGA:Global Highlights Hari Ini, S&P 500 dan Nasdaq Kembali Cetak Rekor, Kesepakatan Dagang AS dan Vietnam

BACA JUGA:Global Highlights Hari Ini, Aksi Jual Saham Teknologi Berkapitalisasi Besar dan Manufaktur China Pulih Lagi

Saham Nvidia juga turut naik 1,3%, mengangkat nilai kapitalisasi pasarnya menjadi USD3,89 triliun, mendekati rekor milik Apple dan berpotensi menjadikannya perusahaan paling bernilai di dunia.

"Penguatan di Wall Street turut dipicu oleh laporan ketenagakerjaan AS bulan Juni,"tulis BEI.

Laporan tersebut menunjukkan penambahan 147 ribu pekerjaan, melampaui proyeksi konsensus sebesar 110 ribu. 

"Angka ini juga lebih tinggi dibanding revisi kenaikan data Mei sebelumnya yang sebesar 144 ribu," tulis BEI.

BACA JUGA:Global Highlights Hari Ini, Indeks Nasdaq dan S&P 500 Kembali Cetak Rekor Penutupan Tertinggi, Ini Sebabnya

BACA JUGA:Global Highlights Hari Ini, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Catat Rekor Tertinggi, Pasar Optimis Suku Bunga Turun

Selain itu, tingkat pengangguran menurun menjadi 4,1%, berlawanan dengan ekspektasi kenaikan ke 4,3%. 

Data ketenagakerjaan yang solid ini mendorong naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat. 

Sumber: