Resmi Jadi Walikota Palembang, Ratu Dewa Jadi Kepala Daerah Termiskin di Sumsel

Resmi Jadi Walikota Palembang, Ratu Dewa Jadi Kepala Daerah Termiskin di Sumsel

Walikota Palembang, Ratu Dewa menjadi kepala daerah termiskin di Sumsel dengan total kekayaan sebesar Rp 5,3 Miliar--

BACA JUGA:Dewi Sastrani Ratu Dewa, Nahkodai PMI Palembang Periode 2025-2030

Karier Ratu Dewa dari Birokrat Hingga Jadi Walikota

Nama Ratu Dewa tidak asing bagi masyarakat Palembang. Kariernya di pemerintahan telah lama ia rintis, hingga akhirnya dipercaya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang.

Sebelum terjun ke dunia politik, Ratu Dewa sempat menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang menggantikan Harnojoyo yang masa jabatannya berakhir pada 2023 lalu.

Setelahnya, ia kembali ke posisi Sekda hingga mengajukan pensiun dini per 1 Agustus 2024 demi maju dalam Pilkada Palembang.

Di tengah perjalanan politiknya, Ucok Abdul Rauf kemudian dilantik menjadi Pj Wali Kota Palembang menggantikan Ratu Dewa.

BACA JUGA:Pilkada Palembang, Hasil Quick Count Sesuai Target, Ratu Dewa Ajak Pendukung Tetap Kondusif

BACA JUGA:Setelah Nyoblos di TPS 028 Kancil Putih, Ratu Dewa Pantau Hasil Pilkada Palembang di Rumah

Ratu Dewa Lahir di Muarakuang, Ogan Komering Ilir, pada 7 Juli 1969, Ratu Dewa tumbuh dengan berbagai tantangan.

Ia kerap dipandang sebelah mata karena berasal dari desa, tetapi justru menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk terus berjuang.

"Anak desa yang sering dipandang sebelah mata, tidak pantas memimpin apalagi sekelas kota besar. Alhamdulillah, semua itu menjadi motivasi untuk bekerja lebih giat dan semangat," tulisnya dalam akun Ratu Dewa Portrait.

Ia juga menegaskan bahwa latar belakang seseorang bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. "Jangan khawatirkan latar belakang, ekonomi keluarga, pendidikan, dll.

Selama kita tulus, ikhlas, dan bersemangat melakukan hal baik dan positif, Insya Allah, Allah SWT yang paling tahu mana yang terbaik untuk setiap hamba-Nya," tambahnya.

Pesan sang ibunda, Hj. Zalipah, selalu terpatri dalam dirinya. "Pesan wongtuo, Wan (Iwan, panggilan akrabnya) jangan sombong, jangan pernah berubah.

Jangan mentang-mentang jadi wong tinggi, laju berubah. Kalau ado wong tuo dari dusun, sujudi," kenangnya.

Sumber: