Uji Coba Contraflow Bikin Macet dan Kepadatan Arus, Begini Penjelasan Kasat Lantas Palembang

Uji Coba Contraflow Bikin Macet dan Kepadatan Arus, Begini Penjelasan Kasat Lantas Palembang

Kemacetan dan kepadatan arus yang terjadi saat dilakukan uji coba sistem contraflow oleh Satlantas Polrestabes Palembang bekerjasama dengan Dishub Kota Palembang, pagi tadi.--sumek.co

BACA JUGA:Peringati 10 Muharram 1446 H, Astra Motor Sumsel Beri Bantuan untuk Panti Asuhan di Masjid Al Muttaqin

Oleh karena itu, sambung Yenni Diarty, ada beberapa ruas jalan yang harus dievaluasi seperti di pintu masuk di depan Pasar Km 4,5 dan Korem Gapo. 

Ini selayaknya dilakukan sistem buka tutup dan penertiban parkir di depan pasar KM 4,5 serta penertiban parkir di seputaran sekolah Muhammadiyah karena beberapa titik tersebut penyumbang penyebab kemacetan di pagi hari.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Palembang Ucok A Darmenta mengatakan banyak upaya yang dilakukan Pemkot Palembang untuk memecah kemacetan di berbagai wilayah pada jam-jam sibuk.

Diantaranya, diberlakukannya Contraflow di kawasan Jalan Kol H Burlian atau lebih tepatnya dari jalan di depan RS Siti Fatimah hingga ke depan Korem.

BACA JUGA:Kloter 16 PLM Asal Banyuasin, OKI, PALI dan Palembang Pulang Bawa Predikat Kloter Terbaik di Maktab

“Ini masih akan kita kaji ulang keefektifannya,” kata Pj Wali Kota saat meninjau pelaksanaan pertama Contraflow.

Diakuinya, saat pelaksanaan Contraflow yang pertama ini masih kurang memuaskan. 

Hal ini dikarenakan masyarakat yang belum paham mengenai jalur yang dilalui Contraflow tersebut, sehingga masih terjadi penumpukkan kendaraan pribadi di beberapa titik. 

“Akan kita evaluasi kembali sore ini. Karena ada 2 kali pemberlakuan Sistem Contraflow dalam sehari yakni, pagi dari pukul 06.00 - 07.30 dan sore hari pada pukul 16.00 - 18.00,” imbuhnya.

BACA JUGA:Dewa Sabet Penghargaan Leading Public Service Innovation

Jika hasil evaluasi nanti sudah keluar, lanjutnya, akan ada tindakan lebih lanjut mengenai upaya mencegah terjadinya kemacetan. 

Bila masih belum maksimal, pihaknya akan mencari alternatif lain bersama pihak terkait. “Ganjil genap itu solusi terakhir kita,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan bagi orangtua yang ingin mengantar anaknya sekolah di Muhammadiyah untuk jangan terlalu lama berhenti di sana. "Cukup drop out saja anaknya, jangan ngetem,” tukasnya.

 

Sumber: