Pipa Bocor di Lubuk Raman, Pertamina Asset 2 Field Limau Gerak Cepat Turunkan 2 Tim

Pipa Bocor di Lubuk Raman, Pertamina Asset 2 Field Limau Gerak Cepat Turunkan 2 Tim

Kondisi kebocoran pipa spolible pada pipa penyaluran produksi minyak mentah pada Selasa 16 Juli 2024 sekitar pukul 11.00 WIB siang di lokasi perkebunan karet milik warga di Desa Lubuk Raman Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim. -pili/radarpalembang.com-

MUARA ENIM, RADARPALEMBANG.COM - Terkait pemberitaan tentang adanya dugaan kebocoran pipa pendistribusian minyak mentah di areal kebun karet milik warga Desa Lubuk Raman, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten MUARA ENIM, Sumsel, Pertamina Asset 2 Field Limau telah berupaya maksimal dengan menurunkan beberapa tim untuk mengendalikan situasi. 

Humas Pertamina Asset 2 Zona 4 Gerry Diansyah didampingi Humas Pertamina Asset 2 Field Limau Wahyu, dikonfirmasi membenarkan adanya kebocoran pipa spolible pada pipa penyaluran produksi minyak mentah pada Selasa 16 Juli 2024 sekitar pukul 11.00 WIB siang di lokasi perkebunan karet milik warga di Desa Lubuk Raman, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim. 

Dikatakan Wahyu, setelah mendapatkan informasi timnya sudah bergerak membersihkan lokasi dari semburan minyak mentah. Bahkan untuk mengatasi hal tersebut pihaknya sudah menurunkan 2 tim ke lokasi. 

"Setelah dapat informasi kita turunkan tim untuk pembersihan lokasi dan hari ini tim kita turun lagi bersama kades dan warga yang terdampak guna menghitung kerugian yang ditimbulkan," ungkapnya dikonfirmasi Rabu 17 Juli 2024.

BACA JUGA:1 Hektare Lahan, 100 Batang Karet di Lubuk Raman Tercemar Minyak Mentah, Biang Keladinya Bikin Sesak Dada

Dikatakan Wahyu, terkait masalah ganti rugi, pihaknya siap bertanggungjawab penuh atas kejadian tersebut. Untuk melihat kondisi lapangan, pihaknya juga sudah turun ke lapangan dan menghitung dampak kerugian yang ditimbulkan bersama warga yang terdampak serta pemerintah Desa Lubuk Raman ke lokasi. 

"Kami bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Soal kebocoran pipa masih kami selidiki. Kami juga siap bernegosiasi dengan warga untuk mengganti rugi kerugian yang ada, terutama akibat semburan minyak mentah ke perkebunan karet warga tersebut," ungkapnya.

Sebelumnya, diduga pipa penyaluran minyak mentah milik PT Pertamina Asset 2 Limau Field mengalami kebocoran dan mencemari kebun karet milik warga Desa Lubuk Raman Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim, pada Selasa 16 Juli 2024 sekitar pukul 11.00 WIB. 

Kebocoran pipa penyaluran produksi minyak mentah dari lapangan pengeboran itu diduga mencemari 3 kebun karet milik warga atas nama Isdrin, Akmel dan Wancik. 

BACA JUGA:Pertamina Klaim Bisa Produksi B100, Asal Harganya Segini

Akibat kejadian itu diperkirakan hampir 1 hektar di areal terdampak tanam tumbuh berupa karet menghitam dan tertutup minyak mentah.

Aliran minyak mentah juga menggenangi area jalan produksi milik Pertamina dan masuk ke kebun milik warga. Atas kejadian ini, pihak Pertamina Asset 2 Field Limau juga sudah menurunkan tim pembersih limbah ke lokasi. 

Salah satu warga Isdrin, dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, minyak mentah yang tumpah diduga telah menggenangi kebun miliknya dan bahkan menutupi batang karet miliknya yang diperkirakan sebanyak 100 batang karet muda dan 2 warga lainnya sehingga dirinya khawatir batang karet yang siap berproduksi itu akan mati.

"Ada warga yang memberi tahu, katanya kena kebun saya. Kalau tanaman belum tahu berapa jumlahnya namun diperkirakan area terdampak 1 hektare dan posisi kebocoran tepat ditengah-tengah batas kebun. Ada 3 kebun warga yang terdampak pipa bocor ini," ungkapnya. 

Sumber: