Bahan Bakar Basis Sawit Ditolak Eropa, Pertamina Beralih ke Sorgum, Mangrove hingga Ganggang Laut

Bahan Bakar Basis Sawit Ditolak Eropa, Pertamina Beralih ke Sorgum, Mangrove hingga Ganggang Laut

Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati bicara soal bahan bakar alternatif selain sawit yakni Sorgum, Mangrove hingga Ganggang Laut.--

BACA JUGA:Pasok Avtur hingga 200 KL per Hari, Pertamina Komitmen Lancarkan Penerbangan Haji 2024

Nicke Widyawati, melihat potensi tanaman mangrove yang tumbuh subur dan banyak. 

"Kita punya mangrove yang besar contoh di Mahakam ada 560 hektar yang bisa kita tanam,"jelas dia.

Hal yang perlu dilakukan pihaknya adalah membangun ekosistem tersebut, mulai dari penanaman hingga panen nipah mangrove yang lebih ekonomis.

"Apa yang kita perlukan? Mekanisasi agar proses dari mulai penanaman sampai panen lebih ekonomis," jelasnya.

BACA JUGA:Satgas RAFI 2024 Selesai, Kilang Pertamina Plaju Salurkan 148 Ribu Kilo Liter BBM Selama Lebaran

Berdasarkan laman Wikipedia, Nipah adalah sejenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut. 

Lalu, bos Pertamina juga ada ganggang laut. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan memiliki perairan yang luas.

Hal tersebut dapat dimanfaatkan dengan menanam ganggang laut di sepanjang garis pantai. Hasilnya, Nicke menyebut pihaknya telah menemukan minyak mentah dengan basis ganggang laut dan juga untuk pengganti CPO.

"Ada bioetanol sekarang masih impor 50 persen gasolin kita mulai kurangi dengan mencampur bioetanol molases tebu,"jelas dia.

BACA JUGA:Puncak Mudik dan Balik 2024, Pertamina Patra Niaga Catat Konsumsi BBM Naik 26 Persen dan Avtur 35 Persen

"Ini kan kita rebutan lagi dengan gula, kami sekarang sedang menanam pongamia dan juga kepuh digunakan untuk bioetanol dan dicampur ke dalam ini sehingga bisa meningkatkan oktana artinya kita bisa menurunkan impor," imbuhnya.

Pihaknya akan terus mengembangkan penemuan tersebut dari hulu ke hilir. 

Dia pun berharap dengan adanya penemuan baru ini akan terbentuk industri baru dan menciptakan lapangan kerja. 

Dengan begitu, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus tercapainya transisi energi.

Sumber: