Samsung Gelar Solve for Tomorrow 2024, Tingkatkan literasi Digital dan Talenta AI
Samsung Solve for Tomorrow (SFT) kembali digelar tahun 2024, ini adalah program pembelajaran dan kompetisi Science, Technology, Engineering and Math (STEM) bagi talenta-talenta muda AI.-samsung-
PALEMBANG,RADARPALEMBANG.COM - Samsung Solve for Tomorrow (SFT) kembali digelar tahun 2024, ini adalah program pembelajaran dan kompetisi Science, Technology, Engineering and Math (STEM) bagi talenta-talenta muda AI yang ingin mewujudkan imajinasi solusi nyata dan inovatif untuk memecahkan masalah masyarakat.
Tahun 2024, program ini turut dibuka untuk kalangan mahasiswa (D3, D4 dan S1) untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat, selain juga dibuka untuk siswa Sekolah Menengah Atas dan sederajat (SMA, SMK dan MA).
“Setelah sukses pada tahun lalu, kami memperluas jangkauan peserta program SFT tahun 2024 untuk para mahasiswa tingkat D3, D4 dan S1 atas dasar visi kami untuk terus memupuk dan mencetak talenta-talenta digital muda Indonesia. Terlebih dengan adanya agenda Indonesia Emas 2045, kami ingin mengambil bagian dalam membangun generasi muda yang mampu menghadirkan perubahan positif bagi masyarakat di sekitar mereka,” ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Selasa 30 april 2024.
Tahun 2023 lalu, pertama kali program ini diluncurkan diikuti oleh 309 tim yang terdiri dari 1.087 peserta dari Sekolah Menengah Atas dan sederajat (SMA, SMK, dan MA).
Atas kesuksesannya, program Samsung SFT 2023 telah berhasil menerima pengakuan berupa penghargaan Platinum Award untuk kategori the Best in Provision of Literacy and Education Award di ajang The 16th Annual Global CSR & ESG Summit and Awards™ 2024 pada 25 April 2024 yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam.
Qalam Malaq merupakan satu-satunya tim perempuan yang menjadi satu dari tiga pemenang SFT 2023 lalu. Tim unggulan dari SMAN 78 Jakarta ini mendesain inovasi pembersih kualitas udara dan mengurangi polusi menggunakan MALAQ (MicroALgae AQuarium).
Saat ini solusi mereka sudah digunakan di salah satu hotel bintang 5 di Jakarta dan akan dikembangkan lebih lanjut.
“Salah satu keseruan di Samsung Solve For Tomorrow adalah kita bisa dapat banyak kenalan dari berbagai macam daerah dan membangun koneksi dengan tim lain. Malah sampai diajak untuk kerja sama dan jadi volunteer. Dari kegiatan ini, saya menjadi lebih aware dengan lingkungan sekitar, dari sana bisa mendapatkan ide-ide menarik untuk menyelesaikan masalahnya dan berani challenge yourself,” kata Michelina Maureen Rahardjo, anggota tim Qalam Malaq.
Para peserta lainnya, setelah Samsung SFT selesai, kini sedang mengembangkan prototipe inovasi mereka supaya bisa digunakan lebih luas. Tim dari SMA Negeri 16 Surabaya misalnya mengembangkan superapps Tresurian yang dilengkapi dengan AI untuk pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
“Kami sedang menyusun rencana bisnis yang lebih matang dan mengembangkan Tresurian. Kami juga sedang merancang prototipe perangkat pendukung yang menggunakan teknologi robotika dan static,” kata M Ardiansyah dari SMA Negeri 16 Surabaya.
Tim dari SMA Negeri Sumatera Selatan merancang Wapetsu (Water pH and Turbidity Communicator using bot Telegram to Simplify Society Accessing and Controlling Raw Water Supply), sebuah sistem pemantau pH dan kekeruhan air yang terintegrasi dengan bot Telegram untuk memudahkan masyarakat memantau kualitas air yang mereka gunakan.
Proyek ini masih berlanjut meski belum bisa diproduksi secara massal dan kami terus berbagi informasi tentang air di Indonesia melalui media sosial.
Sumber: