Mengulas Memori Pulau Galang, Dari Tempat Pengungsian Vietnam Bertransformasi Jadi Destinasi Wisata
Pulau Galang merupakan sebuah pulau yang erat kaitannya dengan sejarah pengungsi Vietnam, namun saat ini pulau Galang sudah menjadi sebuah tempat wisata--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Pulau Galang yang diajukan oleh wakil Presiden untuk pengungsi Rohingya merupakan sebuah pulau yang erat kaitannya dengan sejarah pengungsi Vietnam, namun saat ini Pulau Galang sudah menjadi sebuah tempat wisata.
Pulau Galang merupakan salah satu pulau yang terletak di sebelah Utara Batam dan berdekatan dengan Pulau Rempang, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Sejarah Pulau Galang melibatkan beberapa peristiwa penting, terutama terkait dengan peran pulau ini sebagai tempat pengungsian bagi masyarakat Vietnam selama perang di Vietnam.
Pada tahun 1970-an, terjadi perang Vietnam yang menyebabkan banyak warganya yang melarikan diri dari negara mereka untuk mencari perlindungan.
BACA JUGA:Jelajah Wisata di Pantai Sari Ringgung, Mulai dari Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka hingga Rute
Pulau Galang di Kepulauan Riau, menjadi salah satu tempat pengungsian bagi ribuan pengungsi Vietnam pada saat itu.
Karena banyaknya pengungsi pada saat ini, tepat 9 tahun setelah kedatangan masyarakat vietnam yaitu pada tahun 1979, Pemerintah Indonesia bersama dengan PBB membuka kompleks pengungsian di Pulau Galang.
Kompleks pengungsian di Pulau Galang ini dibangun untuk memberikan tempat tinggal sementara bagi pengungsi Vietnam.
Tak hanya sebagai tempat tinggal saja, kompleks ini memberikan berbagai fasilitas yang memadai untuk para pengungsi, seperti tempat tinggal, pusat kesehatan, sekolah, dan tempat ibadah.
Tujuan dibangunnya kompleks ini adalah memberikan bantuan dan perlindungan sementara bagi pengungsi Vietnam yang melarikan diri dari perang.
BACA JUGA:Liburan, Ini 10 Rekomendasi Wisata Pantai di Lampung yang Wajib Kamu Kunjungi
Namun seiring berjalannya waktu, sebagian besar pengungsi Vietnam yang tinggal di kompleks pengungsian di Pulau Galang tersebut telah mengalami proses pemulihan dan pemulangan ke negara asal mereka yaitu Vietnam.
Dan ada sebagian pengungsi lainnya pindah ke Negara ketiga untuk pemukiman permanen seperti negara Amerika Serikat, Kanada, Australia, Prancis, dan negara Eropa lainnya, dimana negara–negara ini menerima pengungsi Vietnam sebagai bagian dari program penempatan dan pemulangan.
Beberapa pengungsi memilih untuk kembali ke Vietnam setelah kondisi di negara tersebut membaik, sementara yang lain memilih untuk menetap di negara penerima suaka baru mereka.
Sumber: