Mengenal Maras Taun, Tradisi Masyarakat Belitung Usai Masa Panen
Maras Taun adalah sebuah tradisi masyarakat Belitung yag diadakan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Maras Taun adalah sebuah tradisi masyarakat Belitung yag diadakan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen.
Tradisi yang bisanya diadakan pada bulan April ini awalnya lahir dari kebiasaan masyarakat Belitung sat membuka pemukiman atau tempat tinggal baru secara berkelompok.
Tradisi pembukaan tempat tinggal baru ini biasa disebut kubok atau parong. Kubok atau parong biasanya akan di pimpin oleh seorang ketua adat.
Kubok atau parong biasanya dilakukan untuk membuka lahan di hutan yang nantinya akan dijadikan ladang untuk bercocok tanam.
BACA JUGA:Lomba Bidar Mini, Cara Warga OKI Rayakan HUT RI dan Jaga Tradisi
Nah ketika nantinya masa panen tiba masyarakat Belitung kembali akan mengadakan ritual memaras atau berselamatan atas hasil panen, ritual inilah yang dikenal sebagai maras taun.
Tradisi maras taun akan diawali dengan sambutan dan doa dari dukun-dukun kampung. Dukun kampung biasanya akan memberi wejangan berupa larangan dan anjuran.
Biasanya dukun kampung akan melarang masyaraka untuk pergi kehutan, tidak berkelahi, serta tidak berbuat tindak kejahatan dan menganjurkan untuk giat beribadah.
Setelah doa selesai dipanjatkan barulah acara dilanjutkan dengan makan bersama seluruh warga kampung.Makan bersama ini juga masih menggunakan cara tradisional masyarakat Belitung yaitu dengan cara makan bedulang.
Saat makan bedulang ini warga akan membentuk lingkaran, setiap lingkaranya akan diisi oleh empat orang dan menikmati sajian makanan khas Belitung seperti epat (lemper), gula aren cair, ikan, ketan, dan ayam.
BACA JUGA:5 Tradisi Minangkabau yang Masih Ada Hingga Sekarang, Ada yang Sangat Disukai Remaja
Selain itu yang unit dari tradisi maras taun adalah ketika pulang seluruh warga akan diberikan bedak tepung yang sudah diberikan bacaan oleh sang dukun kampung.
Pemberian bedak keseluruh tubuh ini bertujuan untuk mendapatkan keselamatan harta benda dan agar dijauhkan dari segala marabahaya.
Dalam acara maras taun ini juga diisi dengan acara hiburan tradisional seperti lesong panjang, beripat beregong, begasing, becampak, dulmuluk, begubang, begambus, besepen, dan betiong.
Sumber: