Survei Konsumen Juli Turun, BI Sumsel Tetap Optimis Ekspektasi Masyarakat

Survei Konsumen Juli Turun, BI Sumsel Tetap Optimis Ekspektasi Masyarakat

Cabai merupakan salah satu komoditi penyumbang inflasi Sumsel pada Juli 2023 lalu. Terlihat kondisi jual beli antara pedagang cabai dan konsumen di Pasar Km 5 Palembang. -Salamun Sajati/radarpalembang.disway-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Inflasi Sumatera Selatan pada Juli 2023 yang cenderung lebih rendah dari bulan sebelumnya turut dikonfirmasi oleh hasil Survei Konsumen Bank Indonesia.

Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia menunjukkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Juli 2023 yang lebih rendah dari bulan sebelumnya. 

Hal ini ditunjukkan melalui Indeks Kondisi Ekonomi (IKE), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Juli 2023.

Tercatat masing-masing, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) sebesar 116,4, lalu Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar  127,8 dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Juli 2023 sebesar 122,1. 

BACA JUGA:BI Sumsel Sebut Keyakinan Konsumen dan Pelaku Usaha Meningkat

“Meskipun demikian, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi masih tercatat optimis ditunjukkan dari angka indeks yang lebih besar dari 100,”kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel), Ricky P Gozali, Kamis 3 Agustus 2023.

Terjaganya optimisme masyarakat pada Juli 2023 mengindikasikan keyakinan masyarakat bahwa kondisi perekonomian pada 6 bulan ke depan akan tetap kuat.

“Optimisme masyarakat baik dari aspek kegiatan usaha, peningkatan penghasilan, maupun ketersediaan lapangan kerja,”kata Ricky P Gozali.

Bank Indonesia (BI) sudah melakukan upaya yang berkesinambungan guna memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan. 

BACA JUGA:BI Sumsel Catat Volume Transaksi QRIS Capai 7,3 Juta Kali hingga Mei 2023

Salah satu upaya yakni Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 24-25 Juli 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen. 

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya,”ungkap Ricky P Gozali. 

Penguatan koordinasi kebijakan oleh Bank Indonesia, salah satunya terkait koordinasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). 

Untuk selanjutnya, yang terus dilanjutkan melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

Sumber: