Siapa Sebenarnya 'Antu Banyu' Sosok Mistis Penunggu Sungai Musi, Telah Lama Jadi Urban Legend di Palembang

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Selain dikenal sebagai ikon pariwisata di PALEMBANG, sungai Musi sendiri ternyata memiliki kisah mistis sendiri dan sudah menjadi legenda perkotaan (urban legend).

Salah satu cerita mistis yang ada di sungai Musi adalah mengenai sosok 'Antu Banyu', sosok ini dipercaya sudah sejak lama menjadi mahluk penunggu sungai Musi.

Dari cerita yang beredar di masyarakat Palembang apabila ada warga khusunya anak-anak yang hilang tenggelam di sungai Musi pada saat menjelang malam hari biasanya di sebabkan gangguan Antu Banyu.

Antu Banyu telah menjadi momok yang menakutkan bagi warga yang tinggal disepanjang sungai musi. Bahkan hingga saat ini masih ada larangan anak-anak bermain di sungai jelang azan maghrib. 

BACA JUGA:10 Lokasi Mistis di Palembang, Jadi Tempat Pesugihan hingga Uji Nyali

Karena pada saat Azan Magrib tersebutlah dipercaya Antu Banyu bisanya mulai beraksi mencari mangsa. Sosok yang digambarkan berambut panjang tersebut biasanya akan keluar jelang mata hari terbenam.

Antu Banyu sendiri berarti hantu air yang sering muncul dan mengganggu masyarakat yang berada di sekitar Sungai Musi pada saat matahari akan terbenam.

Menurut cerita rakyat setempat, Antu Banyu terlihat seperti wanita cantik berambut panjang yang suka berenang di sungai saat air pasang.

Hantu ini juga dikatakan memiliki sifat usil, nakal, dan dendam. Dia menarik mereka yang kebetulan melihat atau mengganggunya ke dalam air, dan menyebabkan mereka tenggelam atau celaka.

BACA JUGA:Innalilihai, Baim Wong Meninggal Dunia Terseret Arus Aliran Sungai

Asal Mula Antu Banyu

Ada beberapa versi mengenai asal usul Antu Banyu itu sendiri. Salah satu versi yang paling terkenal adalah tentang seorang gadis yang suka berenang di sungai Musi.

Saat permukaan air tinggi gadis berambut panjang tersebut berenang dengan diam-diam di sungai musi sehingga mengakibatkan kemarahan orang tuanya.

Orang tuanya yang marah tersebut kemudian mengutuk anaknya yang masih berenang di air pasang, menjadi sosok “Antu Banyu”.

Sumber: