HEBOH! Dinyatakan Meninggal Henti Jantung, Nenek Ini Hidup Lagi dan Gedor Peti Matinya

HEBOH! Dinyatakan Meninggal Henti Jantung, Nenek Ini Hidup Lagi dan Gedor Peti Matinya

Ilustrasi jenazah--detikhealth

JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Aneh tapi nyata, namun ini benar terjadi. Seorang nenek dinyatakan meninggal henti jantung, nenek itu hidup lagi dan gedor peti matinya.

Kok bisa? Kejadian ini membuat heboh pelayat di Ekuador. Mereka dibuat tercengang setelah kerabat mereka yang sebelumnya sudah dinyatakan meninggal tiba-tiba menggedor-gedor dari dalam petinya.

Nenek berusia 76 tahun itu bernama Bella Montoya. Ia kembali sadar saat acara duka diadakan di kota Babahoyo pada hari Jumat.

Dalam sebuah video yang beredar, petugas medis merawat Montoya setelah ia 'hidup kembali'.

BACA JUGA:7 Buah Segar yang Bikin Kolesterol Jahat Minta Ampun

Ia terlihat jelas bernapas saat dikeluarkan dari peti mati dan kemudian ditempatkan di atas tandu.

"Tangan kirinya memukul sisi peti mati, dan peti tersebut langsung bergetar," ucap anak Montoya, Gilbert Balberan dikutip dari NY Post, Selasa 13 Juni 2023, dikutip dari detikHealth.

Balberan membeberkan kejadian tersebut terjadi setelah 4 jam Montoya dinyatakan meninggal dunia.

Tim medis bahkan sudah memberinya sertifikat kematian. Penyebab kematian di sertifikat tersebut dituliskan sebagai henti jantung.

BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Air Putih Hangat saat Pagi Hari, Dapat Meredakan Flu Hingga Rileksasi Syaraf Otak

Balberan menjelaskan bahwa ibunya itu mengalami gagal kardiorespirasi hingga menyebabkan katalepsi.

Montoya mengalami kekakuan tubuh, penurunan kepekaan terhadap rasa sakit, dan fungsi tubuh menjadi lebih lambat seperti pernapasan.

Hal itu membuat tenaga medis percaya bahwa Montoya telah meninggal dunia.

Montoya sekarang dirawat di rumah sakit yang sama yang menyatakan dirinya meninggal dan putranya mengatakan ia dalam kondisi stabil.

BACA JUGA:Gawat! Tekanan Darah Naik Usai Lebaran, Ini Cara Mengatasinya

"Ibuku menggunakan oksigen. Jantungnya stabil. Dokter meremas tangannya, dan dia bereaksi.

Mereka memberitahu saya bahwa ini pertanda baik karena itu berarti dia bereaksi sedikit demi sedikit," ucap Gilbert.

"Sekarang saya hanya minta agar kesehatan ibu saya membaik. Aku ingin dia hidup dan ada di sisiku," sambungnya.

Gilbert menganggap kejadian ini sebagai sebuah keajaiban dari Tuhan. Karena kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan Ekuador lantas telah membentuk tim untuk menyelidiki mengapa sertifikat kematian itu salah dicap.

Sumber: