Pemudik Lebaran Diminta Waspadai Titik Rawan 3C, Berikut 80 Pos Tersebar di Sumsel
Ilustrasi mudik lebaran yang diprediksi puncak arus pada H-2, pada Rabu 19 April 2023 mendatang--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK menghimbau pemudik lebaran idul fitri 1444 H tahun ini untuk waspada pada titik rawan 3C.
Apa itu 3C? Dikatakan Kapolda Sumsel, 3C adalah pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas) hingga pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Polda Sumsel mencatat ada sebanyak 106 titik di 17 kabupaten/kota yang rawan kriminalitas 3C tersebut. Untuk para pemudik bisa beristirahat di 80 Pos yang tersebar di wilayah Sumsel.
Pihaknya telah menyiapkan 80 pos yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu di jalur mudik tahun ini.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ferdy Sambo Tetap Dihukum Mati, Hakim PT Kuatkan Putusan PN Jaksel
"Pemudik bisa istirahat di pos yang disediakan,” ujar Kapolda Sumsel pada rapat lintas sektoral yang digelar di Lantai tujuh Gedung Mapolda Sumsel, Selasa 11 April 2023.
Di Kota Palembang terbanyak yakni 21 titik rawan. Di Kabupaten OKU Timur dengan 13 titik dan OKU Selatan 12 titik. Dari data Februari dan Maret 2023, untuk kasus curat trennya turun dari 352 kasus (Februari) menjadi 314 kasus (Maret).
Kasus curas, juga turun dari 48 kasus (Februari) menjadi 43 kasus (Maret). Sementara kasus curanmor justru naik dari 71 kasus (Februari) menjadi 88 kasus (Maret).
Pada Februari untuk 3C ada sebanyak 471 kasus dan Maret turun jadi 453 kasus.
BACA JUGA:Kepercayaan Publik Terhadap Polda Sumsel Terus Naik Capai 70,8 Persen
Selain itu, ada sebanyak 48 titik rawan kemacetan dan 44 titik rawan kecelakaan di 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan yang dipetakan Polda Sumsel. Para pemudik Lebaran 2023 diingatkan untuk hati-hati dalam berkendaraan.
Dari catatan tahun lalu, sepanjang arus mudik-balik Lebaran, terjadi peningkatan jumlah kecelakaan mencapai 520 persen. Dari hanya lima kasus kecelakaan lalu lintas pada 2021 menjadi 31 kasus di tahun 2022.
Untuk jumlah korban jiwa meningkat 100 persen, dari nihil korban pada 2021 menjadi 17 korban di 2022.
Kemudian korban yang mengalami luka berat naik dari hanya 6 orang tahun 2021 menjadi 18 orang tahun 2022.
Sumber: