Ramadhan Bulan Meraih Ampunan, 'Kisah Abu Dujanah dan Pohon Kurma'

Ramadhan Bulan Meraih Ampunan, 'Kisah Abu Dujanah dan Pohon Kurma'

Kisah Abu Dujanah dan Pohon Kurma Oleh: Ustadz Zakiudin Kepala SDIT Alfurqon--

Pada suatu hari Rasulullah SAW menasihati serta menanyakan permasalahan Abu Dujanah yang menyebabkan dia harus buru-buru pulang.

Rasulullah SAW berkata kepada Abu Dujanah “Mengapa setiap kali selesai shalat subuh kamu terburu-buru pulang.

Apakah kamu tidak memiliki permintaan kepada Allah SWT sehingga tidak pernah menungguku selesai berdoa. Ada apa?“ tanya Rasulullah SAW

Kemudian Abu Dujanah menceritakan kepada Rasulullah SAW permasalahan yang dihadapinya sehingga dia harus buru-buru pulang setelah shalat subuh.

“Ya Rasulullah, tetangga kami memiliki sebatang pohon kurma. Rumah kami berdampingan persis dengan rumah tetangga tersebut.

Dahan-dahan pohon kurmanya menjuntai ke halaman rumah kami. Setiap malam setiap kali angin bertiup, kurma-kurma tentanggaku itu saling berjatuhan di halaman rumah kami.

Ya Rasul, kami adalah keluarga yang miskin, anakku sering kali menahan lapar karena kurang makan. Saat anakku bangun, apapun yang didapat, mereka akan makan.

Hingga pada suatu hari, aku terlambat pulang ke rumah, dan kudapati anakku sedang menikmati buah kurma yang telah jatuh tersebut.

Maka aku paksa anakku untuk mengeluarkan kurma yang telah masuk ke dalam tenggorakan anakku, hingga meneteslah air matanya dan matuku ya Rasulullah.

Karena aku takut kurma tersebut menghalangiku dan menghalangi anak-anakku dari rahmat Allah SWT. Oleh karena itu ya Rasul, setelah selesai shalat, kami akan bergegas pulang sebelum anak-anakku bangun dari tidurnya.

Kami akan kumpulkan kurma-kurma milik tetanggaku itu, lalu kami kembalikan kepada pemiliknya.  

Mendengar itu, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca, butiran air mata haru dan sedih dari mata mulianya mulai mengalir deras.

Rasulullah SAW mencari tahu siapa sebenarnya pemilik kurma tersebut, dan Abu Dujanah mengatakan kalau pemilik kurma tersebut adalah seorang laki-laki munafik.

Kemudian Rasulullah menemui pemilik pohon kurma dan mengatakan “ Bisakah kamu menjual pohon kurmamu ini? Aku akan membelinya dengan sepuluh kali lipat pohon kurmamu ini.

Pohonnya dari batu zamrud berwarna biru, disirami dengan emas merah, tangkainya mutiara putih serta tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada” kata Rasulullah menawarkan.

Sumber: