Ramadhan Bulan Meraih Ampunan, 'Kisah Abu Dujanah dan Pohon Kurma'

Oleh: Ustadz Zakiudin Kepala SDIT Alfurqon

Alhamdulillah, alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin, Anzala Sakinata Fii Quluubil Mu’miniin Liyadzdaadu Iimaanan ma’a Iimaanihim. Asyhadu an Laa ilaaha illallah waasy hadu an Naa Muhammadan Rasulullah. Amma Ba’du

Pembaca yang dirahmati Allah SWT

Ramadhan bulan yang mulia yang didalamnya Allah limpahkan karunianya yang agung dan ampunannya yang maha luas, sehingga kita hamba Allah yang selalu penuh dengan dosa, Allah berikan ampunan-Nya jika kita betul-betul melakukan taubatan nasuhah.

Sebanyak apapun dosa kita, Allah membentangkan ampunan-Nya dengan sifat rahman dan rahim-Nya. Sebagaimana Allah berfirman QS Az Zumar : 53

Artinya : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dalam ayat yang lain Allah berfirman :

Artinya :Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.

Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Annisa :48) 

Oleh karena itu, selama Ramadhan kita menjaga kualitas makanan yang masuk ke dalam perut kita, menjaga rezeki yang didapatkan sehingga semua yang melekat dan berada di sekitaran kita betul-betul sesuatu yang mendatangkan rahmat Allah SWT.

Kisah inspiratif yang telah dituangkan dalam sejarah bagaimana seorang sahabat Rasul yang bernama Abu Dujanah, seorang ayah yang begitu teguh menjaga keselamatan anak-anaknya baik di dunia maupun diakhirat.

Pada suatu hari Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang Abu Dujanah, karena hampir setiap selesai shalat subuh Abu Dujanah langsung buru-buru pulang ke rumah.

Dia tidak memperpanjang dzikir dan berdoa bersama Rasulullah SAW. Abu Dujanah adalah sahabat Rasulullah dari kabilah Khazraj. Selain pemberani di medan perang, Abu Dujanah adal seorang sosok ayah (orangtua) yang sangat menjaga dirinya dan keluarganya dari perkara haram. 

Sumber: