PALEMBANG, RADAR PALEMBANG - Ridwan Saiman, SH MH dulunya merupakan Pengacara muda di Sumsel dan kini menjadi anggota DPRD Palembang. Lantas apa yang membuatnya terjun kedua politik. Berikut penuturan pria yang dikenal ramah dan deket semua kalangan ini.
Dibincangi kemarin Ridwan mengatakan, dirinya menjadi pengacara karena arahan ayahnya yang dulunya merupakan pengacara LBH di Kota Palembang. "Sejak SMP saya sering melihat ayah memberikan pelayanan hukum kepada pencari keadilan sehingga jiwa untuk membela pencari keadilan muncul dengan sendirinya sejak kecil, "
"kata Ridwan membuka pembicaraan.
Menurut Ridwan, ayahnya juga telah sejak kecil mengarahkannya untuk menjadi pengacara dimana saat tamat SMP dan masuk SMA dirinya diarahkan masuk jurusan sosial atau IPS kalau itu. "Ini kalau mau kuliah nanti searah jika ingin mengambil kuliah di fakultas Hukum, "kata pria yang merupakan putra H. Saiman, SH (alm) dari Muara Batun dan Dra. Hj. Nyayu Sundari, wong Palembang aslinya
BACA JUGA:Pemantapan Pemenangan Pemilu 2024, Konsolidasi PDI-P Kemuning Dihadiri 125 Kader
Saat tamat SMA,sambung Ridwan, dirinya langsung melanjutkan kuliah di fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah Palembang. '"Waktu kuliah saya ambil sore karena paginya saya kerja di kantor pengacara bapak. Jadi secara tak langsung walau masih kuliah tapi sudah paham betul mengenai dunia pengacara, "ujarnya.
Menurut Ridwan, di tahun 1999 dirinya tamat kuliah dan pada tahun 2.000 ikut tes profesi pengacara dan lulus. "Sejak saat itu saya mulai aktif memberikan pelayanan hukum kepada pencari keadilan, "katanya.
BACA JUGA:Koalisi Perubahan Makin Erat, AHY: Anies dan Demokrat Banyak Kesamaan
Mengapa sekarang terjun dunia politik? Menurut Ridwan, ilmu politik turun dari ayahnya juga karena pada tahun 1992 hingga 1997 merupakan anggota DPRD Sumsel dari partai Parta Persatuan Pembangunan (PPP).
"Waktu ayah saya sebagai angggota dewan saya kerap membuat laporan aktivitasnya di Dewan seperti pandangan umum fraksi dan lain lian,"ujarnya.
Menurut Ridwan, dirinya mulai aktif ke politik sekaligus hijrah ke syariat Islam sejak tahun 1994 dimana aktif sebagai aktivis musholla. "Waktu itu, saya di gembleng oleh ustad Tol at yang juga kader PKS, dalam bimbingan tersebut saya diajarkan kalau kehidupan hakiki itu ber takwa Allah SWT dan berbakti kepada orang tua, "ucapnya.
BACA JUGA:Yudha Mahyudin Beberkan Hasil Pertemuan AHY dan Anies Baswedan
Kemudian tahun 2004 bertemu dengan Ustad Yuswar Hidayatulah ketua DPW PKS dan diminta menjadi tim advokasi di PKS. “Pertama kali saya menangani advokasi partai PKS, ketika salah satu kader PKS di Lahat digugat partai lain. Kita advokasi dan berakhir dengan damai. Setelah itu, jika ada kader yang butuh bantuan hukum kita selalu siap,”ujarnya
Lalu pada tahun 2005 diminta Ustad Yuswar menjadi Kabid Polhukam PKS. " Disini tugas saya selain sebagai tim advokasi juga diminta melihat dan menilai kinerja anggota dewan dari PKS se Sumsel, "terangnya.
Ridwan juga menceritakan, mengapa dirinya terjun ke dunia politik karena di Indonesia jika ingin melihat demokrasi seutuhnya harus terjun ke panggung politik.”Ini yang membuat saya mulai menggeluti dunia politik,”terangnya.
Faktor lain yang membuat dirinya terjun ke panggung politik, karena politik juga bagian kecil dari dakwah. “ Iya, bagaimana kita mengajarkan kebaikan karena Allah SWT. Sebagai contoh sebagai anggota dewan, tentu bagaimana pikiran pikiran dan ide ide kita sampaikan ke pemerintah untuk membuat anggaran untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat,"jelasnya.
BACA JUGA:Target Renny Astuti di Pileg 2024, Menang di DPR RI dan Siap Menangkan Anies Baswedan
Modal Nyaleg Rp 24,5 juta
Saat maju sebagai calon legislatif di Pemilihan Legislatif 2019-2024 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) modal yang di keluarkan Ridwan Saiman SH MH hanya Rp 24,5juta. Menariknya, putra H. Saiman, SH (alm) dari Muara Batun dan Dra. Hj. Nyayu Sundari, Wong Palembang asli ini terpilih sebagai anggota DPRD kota Palembang.
Menurut Ridwan, saat maju di Piileg 2019-2024 dirinya sedang dalam posisi keuangan yang cukup sulit. Bahkan modal untuk maju pun didapat dari meminjam ke keluarga dan teman.
"Saat ditunjuk sebagai ketua PKS kota Palembang periode 2015-2020, saya tidak aktif lagi sebagai pengacara. Semua kegiatan advokasi saya serahkan sama kakak dan adik saya. Saya sendiri sibuk membenahi partai dari cabang hingga ke ranting." katanya.
Ridwan mengungkapkan, menjelang Pileg pada bulan Januari 2019 ketua DPW PKS Sumsel Muhammad Toha datang ke rumah meminta dirinya untuk maju sebagai calon Legislatif di DPRD Kota Palembang.
"Saat itu, saya ragu sebab selain tak ada biaya, pada pileg 2014-2019 saya juga sudah pernah maju namun gagal. Tapi pimpinan mewajibkan saya untuk maju di Pileg,"ucapnya.
Setelah komunikasi dengan ibu, istri dan keluarga sambung Ridwan, akhirnya mereka merestui dirinya maju di Pileg tersebut.
"Selanjutnya, saya menemui ibu, tante untuk minjam uang dan sumbangan dari kakak dan adiknya serta teman yang terkumpul totalnya Rp 24,5 juta. Modal itulah yang saya gunakan untuk kampanye dengan banyak banyak mencetak kartu nama, "'ujar Ridwan sambil mengingat ingat momen momen penting saat dirinya akan maju di pileg 2019.
BACA JUGA:Potensi Cawapres Koalisi Perubahan, AHY Elektabilitas Tinggi Disukai Milenial, Pilih Khofifah Jalannya Terjal
Setelah ingat, Ridwan mulai menceritakan hal hal yang membuatnya begitu semangat waktu maju di Pileg meski modal sedikit yakni dukungan dari kader dan simpatisan PKS Palembang, teman-teman, keluarga serta relawan Prabowo Sandy dan restu dari para ulama alumni 212 seperti Ustad Solihin Hasibuan dan Habib Mahdi.
"Waktu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden saya merupakan tim advokasi pasangan Prabowo Sandy di Sumsel. Dan ternyata di Sumsel khususnya Palembang jumlah relawannya banyak sekali dan hampir semuanya kenal dengan saya karena saya diminta ketua DPW untuk selalu mendampingi atau mewakili DPW PKS dalam rapat-rapar tim, dan menjelang pemilu saya ditugaskan untuk memberikan materi advokasi saksi. Saat itulah para relawan banyak meminta kartu nama saya," ujarnya.
Hal lainnya, saat maju di Pileg dirinya tandem dengan kader kader PKS yang sudah mumpuni yakni untuk DPR RI Ustad Mustafa Kamal, DPR Sumsel Ustad Juliadi dan DPD RI Ustad Yuswar Hidayatulah. "Dari 4 caleg ini saya dan Ustad Mustafa Kamal yang terpilih,”katanya.
BACA JUGA:Deklarasi Anies, PKS Sumsel Gas Mesin Partai
Harapan setelah terpilih, tambah Ridwan, tentu akan semaksimal mungkin mencurahkan tenaga dan pikiran untuk kesejahteraan masyarakat kota Palembang dengan cara mengawasi kinerja pemerintah kota Palembang saat pembuatan anggaran dan peraturan peraturan pemerintah. "Iya diawasi agar semua keputusan bisa untuk kesejahteraan masyarakat kota Palembang, " pungkasnya