3 Alasan Konsumen Optimis 6 Bulan Kedepan versi Survei BI

3 Alasan Konsumen Optimis 6 Bulan Kedepan versi Survei BI

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Erwin Soeriadimadja--doc radarpalembang.disway.id

BACA JUGA:Ini Data Kemiskinan di Sumsel, BPS Sumsel: Menurun, Tapi....

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, realisasi inflasi Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 5,34 persen (yoy) dan angka tersebut tidak jauh dari inflasi nasional yang tercatat 5,28 persen (yoy).  

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,30 persen (mtm) dengan andil 0,40 persen (mtm). 

Inflasi pada kelompok ini utamanya disumbang oleh komoditas cabai merah dengan andil 0,160 persen (mtm), rokok kretek filter dengan andil 0,119 persen (mtm) dan bawang merah dengan andil 0,031 persen (mtm). 

Peningkatan harga pada komoditas cabai merah dan bawang merah didorong oleh terkendalanya produksi di daerah sentra akibat kondisi curah hujan yang tinggi. 

BACA JUGA:Data Lengkap Ekonomi Sumsel 3 Tahun Terakhir, Saat Covid19 Ternyata 4 Sektor Terpuruk

Di sisi lain, terjadi peningkatan permintaan pada kedua komoditas ini seiring dengan perayaan Tahun Baru Imlek. 

Sementara itu, peningkatan harga rokok kretek filter pada bulan laporan sejalan dengan kebijakan pemerintah yang telah secara resmi menaikan harga cukai hasil tembakau (CHT) per 1 Januari 2023.  

Inflasi bulan Januari 2023 juga turut didorong oleh kenaikan harga sewa rumah dengan andil 0,041 persen (mtm) serta emas perhiasan dengan andil sebesar 0,031 persen (mtm). 

Adanya kenaikan harga bahan bangunan juga berdampak langsung pada kenaikan harga sewa rumah. 

BACA JUGA:Bukan Industri Mamin, 3 Sektor Ini Kokoh Kuasai 58 Persen Ekonomi Sumsel di 2022

Lebih lanjut, komoditas emas perhiasan masih menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di bulan ini mengikuti pergerakan emas dunia yang terus melanjutkan peningkatan.  

Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Selatan terus memperkuat koordinasi mengawal inflasi,”kata Erwin Soeriadimadja. 

Seperti halnya koordinasi Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumsel bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan untuk analisis root cause atau akar masalah. 

Kordinasi Bank Indonesia bersama BPS Sumsel ini juga dalam hal penguatan pengendalian inflasi, mengadakan pasar murah bekerja sama dengan Pemda dan Bulog. 

Sumber: