Langkah Bangkitkan Gairah Industri Kecil dan Menengah di Daerah
Wagub Sumsel Mawardi Yahya hadiri Rapat Koordinasi Pengarahan DIPA Tahun 2023 di Provinsi Sumsel.-humas prov sumsel-
SUMSEL, RADARPALEMBANG.COM – Dirjen IKMA Kemenperin RI Reni Yanita mengatakan, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyelaraskan program kegiatan pemerintah pusat dan daerah, dalam meningkatkan daya saing Industri kecil dan menengah di masing-masing daerah.
Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir pada tahun 2022, diharapkan anggaran dekonsentrasi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membangkitkan gairah industri kecil dan menengah yang terdampak pandemi.
“Saya harap pemanfaatan dana dekonsentrasi dapat membangkitkan industri kecil menengah yang terimbas pandemi Covid-19, agar tetap dapat berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor serta memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ucapnya.
BACA JUGA:Industri Belum Berkembang, Hal Ini jadi Alasan
Reni jug menegaskan, anggaran dekonsentrasi tahun ini akan difokuskan pada tiga hal, yakni penanganan kemiskinan ekstrem, pendataan, serta pembinaan melalui kegiatan One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk.
Ia berharap, dengan ditiadakannya PPKM, kegiatan penumbuhan, pengembangan, serta peningkatan daya saing pelaku IKM di berbagai daerah semakin meningkat.
Reni mengapresiasi pemerintah daerah yang terus berupaya membina dan meningkatkan daya saing IKM. Adapun capaian kinerja pada kegiatan dekonsentrasi bidang perindustrian sepanjang 2022 tercatat telah menumbuhkan 4.579 wirausaha baru (WUB), dengan 2.572 WUB di antaranya telah mendapatkan legalitas usaha.
BACA JUGA:Anita Noeringhati Minta Gerbang Tol Indraprabu Pakai Ornames Khas Sumsel
Selain itu, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 1.574 sentra OVOP, serta memfasilitasi pengembangan produk yang dilaksanakan kepada 1.133 pelaku IKM.
“Realisasi anggaran Ditjen IKMA pada tahun 2022 mencapai 98,68 persen, dengan realisasi dekonsentrasinya sebesar 97,97 peersen," imbuh Reni.
Adapun sepanjang tahun lalu, Ditjen IKMA telah menggelar berbagai kegiatan, dengan capaian sebanyak 13.220 wirausaha baru yang tumbuh, fasilitasi pameran bagi 306 pelaku IKM dengan total transaksi selama eksibisi mencapai Rp 46,9 miliar, serta fasilitasi penerapan teknologi revolusi industri 4.0 kepada 20 IKM.
Selain itu, sebanyak 99 pelaku IKM telah menerima fasilitas restrukturisasi mesin dan atau peralatan dengan total nilai sementara Rp 10,86 miliar.
Sumber: