Profil Kinerja BNI Sepanjang 2022, Detail Catatan Laba Tertinggi Perseroan

Profil Kinerja BNI Sepanjang 2022, Detail Catatan Laba Tertinggi Perseroan

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar (tengah) didampingi jajaran direksi BNI saat merilis laporan kinerja tahun buku 2022 pada Selasa 24 Januari 2023.--doc radarpalembang.disway.id

BACA JUGA:Partisipasi di FinExpo 2022, BNI Tebar Reward

Pertumbuhan kredit yang sehat ditopang oleh ekspansi bisnis dari debitur top-tier atau debitur tingkat atas dan bisnis turunannya yang berasal dari value chain debitur. 

Dari sisi likuiditas, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan rekening giro dan rekening tabungan atau Current Account Saving Account (CASA) yang kuat sebesar 10,1 persen YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Dimana, kebijakan perseroan melalui CASA atau pos rekening giro dan rekening tabungan, profil kinerja BNI untuk mencetak laba sepanjang 2022 lalu dari transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya.

Salah satu profil kinerja laba BNI, kata Royke, dihasilkan dari strategi perseroan untuk membangun transaction-based CASA, melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif dan reliable.

BACA JUGA:BNI Kelola Jasa Penyaluran Tunjangan Bagi Karyawan PT Kimia Farma Apotek

Hasilnya, turut menyumbang profil kinerja BNI mencatatkan laba dengan pertumbuhan pendapatan berbasis biaya atau fee-based income (FBI) pun tercatat sebesar 8,7 persen YoY (dibandingkan periode sama tahun sebelumnya) menjadi Rp 14,8 triliun. 

Hal ini dicapai perseroan dengan melakukan pergeseran pola pertumbuhan FBI untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya transfer melalui program BI Fast sejalan dengan trend menurunnya transaksi transfer antar bank.

“BNI secara inovatif berhasil menumbuhkan pendapatan non bunga yang memberi nilai tambah atau value added bagi nasabah,”jelas Royke. 

Contohnya, sambung dia, di retail banking, fitur billpayment atau pembayaran tagihan saat ini berkontribusi lebih dari Rp 300 miliar ke pendapatan, atau tumbuh 18 persen YoY periode yang sama dibandingkan tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Kunjungan Menteri Erick, BNI Amsterdam Tangkap Peluang Pasar Global

Selain itu, di segmen Business Banking, BNI semakin aktif dalam memfasilitasi sindikasi dan mampu berkontribusi hampir Rp 1 triliun ke pendapatan non bunga, atau naik 100 persen dibandingkan tahun lalu. 

“Hasil kinerja yang positif ini berdampak pada Pre-provisioning Operating Profit (PPOP) atau Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan yang dibukukan sebesar Rp 34,4 triliun atau tumbuh 10,8 persen YoY,”jelas dia. 

Catatan kinerja postif laba tertinggi sepanjang sejarah perseroan juga ada andil dari upaya perbaikan kualitas kredit melalui kebijakan perkreditan yang efektif mampu menekan rasio NPL sebesar 90 basis point (bps) secara tahunan menjadi 2,8 persen.

“Jumlah kredit yang direstrukturisasi dengan stimulus Covid juga terus menurun nilainya menjadi Rp 49,6 triliun atau setara dengan 7,8 persen dari total kredit,”kata dia.

Sumber: