Hafisz Tohir Sepakat Suku Bunga Acuan BI Naik, Ini Penjelasannya

Hafisz Tohir  Sepakat Suku Bunga Acuan BI Naik, Ini Penjelasannya

Anggota Komisi XI DPR RI, Hafisz Tohir--doc radarpalembang.disway.id

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Hafisz Tohir, Anggota Komisi XI DPR RI mendukung langkah Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuannya yang diumumkan pada 18-19 Januari 2023.  

Diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.

Kenaikan juga terjadi pada suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen.

Terkait kebijakan tersebut, Hafisz Tohir mengatakan, kenaikan suku bunga acuan merupakan bagian dari upaya untuk menahan pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS pada satu sisi.

 BACA JUGA:Khawatir Berdampak Pada Ekonomi Masyrakat, Hafisz Tohir Minta Tunda Kenaikan BBM Subsidi

“Kalau bunga gak (tidak) naik, US dollar akan semakin kuat terhadap rupiah, ini merupakan sebagian langkah BI menstabilkan nilai kurs rupiah,”kata Hafisz Tohir pada Senin 23 Januari 2023.

Imbasnya, kata Hafisz Tohir, sejalan dengan kenaikan suku bunga BI, maka suku bunga bank pasti ikut naik.

“Naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang diikuti oleh kenaikan suku bunga kredit industri perbankan adalah kondisi yang wajar saja sekalipun di tengah berlebihnya likuiditas,”jelas dia.

Untuk itu, Hafisz Tohir menyarankan dibarengi dengan instrumen kebijakan yang mampu menstimulus sektor ekonomi lainnya.

BACA JUGA:Hafisz Tohir Bagikan 5.000 Paket Sembako

Sebagai contoh, menurut Hafisz Tohir, kenaikan suku bunga kredit cuma bisa dikontrol melalui subsidi pemerintah terhadap khususnya melalui bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Meski demikian, dirinya menilai masih ada cara lain karena kebijakan suku bunga acuan juga sebagai salah satu instrumen dalam kerangka menjaga likuiditas.

“Cara lainnya menjaga likuiditas tidak keluar (capital flight) sehingga rupiah tetap stabil (kuat), kan kita bisa lihat dalam seminggu terakhir rupiah menguat terhadap US dollar,” urainya.

Sumber: