5 Fakta Dampak Erupsi Semeru

5 Fakta Dampak Erupsi Semeru

Fakta Dampak Erupsi Semeru --

LUMAJANG, RADAR PALEMBANG - Dampak dari meletusnya Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022 cukup meresahkan masyarakat sekitar hingga saat ini.

Gunung Semeru saat erupsi, kini terus menerus menimbulkan peningkatan aktivitas vulkanik. Sudah 22 kali terjadi gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-35mm. 

Kabar terbarunya sampai saat ini masih dalam kondisi aman. Atau dengan kata lain, peristiwa meletusnya Gunung Semeru belum dapat dipastikan akan menyebabkan tsunami ke Jepang.

Letusan Gunung Semeru tidak menyebabkan perubahan yang nyata terhadap tingkat pasang surut yang terlihat di titik pengamatan Jepang dan luar negeri.

Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan dari hasil pemantauan di lapangan luncuran APG sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak.

“Sudah sampai Gladak Perak,” jelas Joko Sambang sebagaimana dikutip dari laman resmi BNPB, Minggu 4 Desember 2022.

Dikutip dari berbagai sumber, Selasa (6/12/2022), radarpalembang merangkum fakta-fakta dampak erupsi dari meletusnya Gunung Semeru.

 

1. Sebanyak 24 ribu masker dibagikan

Untuk meminimalisasi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan pernafasan pada mayarakat sekitar, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) membagikan 10 ribu lembar masker kain, 10 ribu lembar masker medis dan empat ribu masker anak untuk digunakan. 

2.  Warga mengungsi ke 11 titik

Akibat Gunung Semeru erupsi, sekitar 2.219 jiwa yang tinggal dekat dengan lereng Gunung harus mengungsi ke 11 titik. Hal itu dilakukan agar warga tetap aman dan dapat diawasi oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Adapun 11 titik pengungsian yang telah dirinci oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yakni sebanyak 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 79 jiwa di Masjid Supituang, 70 jiwa di Masjid Nurul Jadid Pronojiwo, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 100 jiwa di SMPN 2 Pronojiwo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip dan 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip. 

3. Waspada potensi awan panas

Sumber: berbagai sumber