Setelah mengunjungi Bulan, Orion bersiap untuk kembali ke Bumi

Setelah mengunjungi Bulan, Orion bersiap untuk kembali ke Bumi

pesawat ruang angkasa orion kembali ke bumi--

USA, RADAR PALEMBANG - Pesawat ruang angkasa Orion dalam perjalanan Artemis I ke Bulan kini bersiap untuk kembali ke Bumi.

Pada hari ke-15 misi Artemis I, kru Orion memutuskan untuk memulai Distant retrograde Orbit (DRO) bulan yang berlangsung selama enam hari mulai Jumat, 25 November lalu.

Para kru akan memulai pembakaran hari ini untuk meluncurkan Orion dalam perjalanan pulangnya ke Bumi setelah mencapai jarak 268.563 mil dari Bumi, melampaui rekor Apollo 13 yang berjarak 20.000 mil.

Sebelum mencapai Bumi, Orion harus menyelesaikan terbang lintas dekat permukaan bulan pada minggu depan untuk berayun ke orbit untuk membawanya kembali ke Bumi dan kemudian mendarat di Samudra Pasifik pada 11 Desember.

BACA JUGA:Elon Musk Akan Uji Chip di Otak Manusia pada Tahun 2023

Pada hari Rabu, 30 November, Orion melakukan pembakaran pemeliharaan untuk mempertahankan jalur saat ini dan mengurangi kecepatan sebelum meninggalkan DRO. 

Orion melakukan pembakaran 95 detik ekstra panjang dari enam pendorong tambahannya berkat modul layanan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Menurut NASA, pembakaran yang lebih lama akan memberikan lebih banyak informasi untuk mengkarakterisasi pendorong dan pemanasan radiasi pada sayap susunan surya pesawat ruang angkasa untuk membantu memperjelas batas operasional Orion.

Dilansir dari ZDNet, Jmat, 2 Desember 2022 Sejam Space Launch System (SLS) dan peluncuran Orion bulan lalu, NASA tidak banyak bicara tentang peran ESA dalam misi Artemis I, tetapi sekarang menekankan pentingnya ESA bagi Orion dan membuat modul layanan untuk menyesuaikan jalur pesawat ruang angkasa.

Modul Layanan ESA dilengkapi dengan 33 mesin dan berfungsi sebagai pembangkit listrik Orion. 

Selain propulsi, ia menyediakan listrik, kontrol termal, udara dan air, semua yang diperlukan untuk Artemis II dan misi masa depan dengan awak manusia.

Selain itu, pada misi Artemis I pertama kalinya NASA menggunakan sistem buatan Eropa sebagai bagian penting dari pesawat ruang angkasa AS.

Setelah misi Artemis I berhasil, Artemis 2 dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun 2024.

NASA berencana untuk mendaratkan astronot di bulan dengan misi Artemis 3, yang akan memulai debutnya sebagai pendarat bulan komersial dari program roket Starship SpaceX.

Sumber: zd.net