Pemulihan Pariwisata Bali melalui Urgensi G20
Diskusi 'urgensi G20' di Bali dengan akademisi dari Universitas Udayana, Bali Tourism Board dan PHRI Bali, dalam rangka pemulihan pariwisata. --antara news.com
BALI, RADAR PALEMBANG - Dalam diskusi 'urgensi G20' di BALI dengan akademisi dari Universitas Udayana, BALI Tourism Board dan PHRI BALI, dalam rangka pemulihan pariwisata.
Sejumlah mahasiswa dari Cipayung Plus yang merupakan organisasi kemahasiswaan lintas agama memberikan sejumlah rekomendasi untuk pemulihan pariwisata di Bali.
Dikutip dari AnataraNews, Esa Purwita selaku koordinator diskusi Urgensi G20 menyatakan "Kita spesifik pada pemulihan sektor pariwisata.
Dari kegiatan ini kita dapat gagasan baru, sehingga menjadi rekomendasi kepada pemerintah provinsi maupun pusat".
Kemahasiswaan lintas agama melobi pemerintah provinsi Bali untuk menjadikan G20 sebagai aspek pemulihan pariwisata lokal dengan para pemimpin lokal.
Pemerintah nasional dari hasil diskusi G20 telah melahirkan rekomendasi yang berkaitan tentang kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan ekonomi yang mempengaruhi pemulihan pariwisata.
Para mahasiswa juga akan bersama-sama mengawal G20 sebagai wajah Indonesia di mata dunia internasional dan mengajak seluruh masyarakat Bali untuk mensukseskan acara G20 ini.
Sementara itu, I Ketut Yadnya Winarta, Deputi Direktur Pemasaran Bali Tourism Board, mengatakan sejak Desember 2021 rangkaian acara G20 sangat berdampak langsung pada masyarakat Bali.
Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan di gadapan para mahasiswa "Saya hampir tidak lihat negatif dari G20 ini karena memberi dampak signifikan.
Saya tiap hari pantau, kedatangan wisatawan mancanegara bisa meningkat sekarang jadi 14-15 ribu per hari, hampir pulih biasanya 10 ribu,".
Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang bekerja sama dengan Pemprov Bali untuk merevitalisasi pariwisata dan memperkuat perekonomian.
Sumber: antaranews.com