Gerhana Bulan Total Bakal Terjadi Besok, Berikut Dampak, Jam Berapa dan Cara Menyikapinya Menurut islam

Gerhana Bulan Total Bakal Terjadi Besok,  Berikut Dampak, Jam Berapa dan Cara Menyikapinya Menurut islam

Ilustrasi Gerhana Bulan Total Yang Akan terjadi pada, Selasa 8 November 2022--jpnn.com


Secara umum, konfigurasi Bumi, Bulan, Matahari memang akan berpengaruh pada pasang maksimum. Adapun terkait rob, menurutnya terjadi tidak bersamaan dengan gerhana.

"Terkait dengan prakiraan rob awal November, banjir rob diprakirakan tidak bersamaan dengan terjadinya gerhana Bulan," kata dia.

Banjir rob sendiri itu justru bakal terjadi di pesisir Pantai Jawa Timur sekitar 7 November 2022.

Sementara di Pantai Jawa bagian barat dan tengah diperkirakan sekitar 12 November 2022.

BACA JUGA:Kosgoro 1957 Diminta Menangkan Golkar Pada Pemilu 2024

 

Sebenarnya apa itu Gerhana Bulan Total ?

Masih menurut Thomas Djamaluddin, gerhana Bulan total adalah fenomena terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Fenomena ini terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu garis lurus.

Bulan akan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi.

BACA JUGA:Sinergi Talk, Rumuskan Program Budaya Bersama Yogya dan Palembang

Akibatnya, tidak ada sinar Matahari yang bisa dipantulkan ke permukaan Bulan.

Saat puncak gerhana Bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah.

Untuk para umat islam saat terjadi Gerhana Bulan Total kita di anjurkan untuk melaksanakan Shalat Gerhana.

Berikut Tata cara shalat gerhana yang dapat anda lakukan pada saat Gerhana bulan total besok.

Dilansir dari website NU Jawa Timur.

BACA JUGA:RAKERNAS IX JKPI 2022 Bangkitkan UMKM Palembang

Cara shalat gerhana:

Adapun tata cara shalat gerhana adalah sebagai berikut:

1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.

2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.

3. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,”As-Shalâtu jâmi'ah.”

4. Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum.


   أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

 

5. Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.

6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.

7. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.

8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.

9. Setelah shalat disunahkan untuk berkhutbah.

Hal yang sebaiknya diperhatikan adalah dalam soal ruku’nya. Ruku’ yang pertama dalam rakaat pertama lebih panjang dari yang kedua.

Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab-kitab fiqih madzhab Syafi’i, pada ruku’ pertama membaca tasbih kira-kira lamanya sama dengan membaca seratus ayat surat Al-Baqarah, sedang ruku’ kedua kira-kira delapan puluh ayat.

BACA JUGA:Siti Nurizka Kunjungi Pasar 16 Ilir Palembang

Begitu seterusnya dalam rakaat kedua.

Untuk ruku’ pertama pada rakaat kedua membaca tasbih lamanya kira-kira sama dengan membaca tujuh puluh ayat surat Al-Baqarah, dan ruku’ keduanya kira-kira lamanya sama dengan membaca lima puluh ayat.

Mengenai sujud memang ada yang mengatakan tidak perlu lama. Tetapi pendapat ini menurut Muhammad az-Zuhri al-Ghamrawi pendapat yang sahih adalah pendapat yang menyatakan bahwa sujud juga lama.

Dengan kata lain, sujud pertama dalam rakaat pertama membaca tasbih lamanya kira-kira seratus ayat surat Al-Baqarah dan untuk sujud kedua kira-kira lamanya sama dengan membaca delapan puluh ayat.

Sumber: beragam sumber