Kegiatan Menyusun Huruf Menjadi Kata Sesuai Gambar Dapat Meningkatkan Kemampuan Perkembangan Bahasa Pada Anak

Kegiatan Menyusun Huruf Menjadi Kata Sesuai Gambar Dapat Meningkatkan Kemampuan Perkembangan Bahasa Pada Anak

Kegiatan siswa menyusun huruf menjadi kata--

Oleh : Hertati, S.Pd.AUD, TK NEGERI 1 TALANG KELAPA, BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

Pada dasarnya anak usia taman kanak-kanak sangat memerlukan situasi pembelajaran yang nyaman dan menarik untuk meningkatkan segala aspek perkembangannya.

Dalam hal ini ada 6 aspek perkembangan yang harus kita tingkatkan sebagai guru yaitu perkembangan nilai-nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik, perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan sosial emosional dan perkembangan seni.

Dodge, Colker, dan Heroman (2002) membagi area perkembangan ke dalam empat aspek, yaitu aspek sosial(emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa.

Dalam pendidikan TK di Indonesia, ada enam aspek yang menjadi fokus program pengembangan, yaitu aspek pengembangan fisik, bahasa, kognitif, sosial(emosional, seni, serta moral dan nilai-nilai agama (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2002).

Yang menjadi tuntutan orang tua dan menjadi PR besar sebagai guru taman kanak-kanak ini adalah perkembangan bahasa anak, dimana anak sebelum masuk kejenjang sekolah dasar para orang tua mau anaknya sudah bisa membaca.

Bagaimana kegiatan ini dapat berlangsung tanpa membebankan kepada anak dan mengurangi dunia bermain mereka.

Saya sebagai guru taman kanak-kanak harus menggunakan berbagai strategi yang sesuai dengan usia dan minat anak dengan kegiatan bermain.

Berikut ini ada 5 karakter bermain menurut Wijana (2010 : 8.5) yaitu : 

a.  Bermain merupakan sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai yang positif bagi anak. 

b. Bermain berasal dari motivasi yang muncul dari dalam diri anak. Anak melakukan kegiatan tersebut atas kemauannya sendiri,tanpa harus disuruh atau diberi imbalan oleh orang lain. 

c.  Bermain bersifat spontan dan sukarela, bukan merupakan kewajiban. Anak bebas memilih apa saja yang ingin dijadikan alternatif bagi kegiatan bermainnya. 

d. Bermain senantiasa melibatkan peran aktif anak. Anak-anak benar aktif dalam kegiatan tersebut, baik secara fisik maupun mental. 

Sumber: