Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Tradisional Congklak

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Tradisional Congklak

Ernawati, S.Pd. AUD TK Adinda Palembang--

Oleh  : Ernawati, S.Pd. AUD TK Adinda Palembang

Masa usia taman kanak-kanak adalah masa bermain di mana dalam masa ini perkembangan fisik dan kemampuan anak yang meliputi 6 aspek perkembangan Moral dan Agama, Sosial Emosional, Kemandirian, Bahasa, Kognitif dan Fisik Motorik anak berkembang dengan pesat.

Salah satu aspek yang akan dibahas oleh penulis adalah aspek perkembangan Fisik Motorik. Perkembangan Fisik Motorik ada 2 yaitu motorik kasar dan motorik halus.

Perkembangan motorik kasar melibatkan otot-otot besar, sedangkan motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot-otot yang lebih kecil, seperti jari, tangan, pergelangan tangan, bibir dan lidah anak.

Yang menjadi perhatian penulis adalah meningkatkan motorik halus pada anak melalui kegiatan permainan tradisional salah satunya dengan permainan congklak.

Congklak adalah salah satu jenis permainan tradisonal di Indonesia yang populer pada zaman dahulu. Congklak dikenal dengan berbagai nama di seluruh Indonesia.

Di Jawa, permainan ini dikenal dengan nama congklak, dakon atau dhakonan. Di beberapa daerah di Sumatera yang berkebudayaan Melayu dikenal dengan nama congkak.

Di Lampung dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi lebih dikenal dengan nama Mokaotan, Manggaleceng, Anggalacang dan Nagorata.

Permainan ini menggunakan papan yang terbuat dari kayu atau plastik dengan panjang 40-50 sentimeter yang disebut papan congklak.

Papan tersebut lengkap dengan 16 lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisi ujungnya dan dilengkapi juga dengan biji-bijian yang terbuat dari kerang atau biji sawo. 

Permainan congklak ini dimainkan oleh 2 orang pemain yang berhadapan di depan papan congklak dengan 7 lubang-lubang kecil serta 2 lubang besar sebagai Gudang.

Lubang-lubang kecil itu akan diisi dengan 7 butir biji-bijian. Pada awal permainan setiap lubang kecil itu berisikan tujuh buah biji.

Cara memainkannya yaitu dua orang pemain secara bergantian memilih satu lubang kecil miliknya untuk memindahkan biji-bijinya satu persatu searah jarum jam hingga biji yang ada dalam genggaman habis dan berpindah ke Gudang seluruhnya.

Permainan akan terus dilanjutkan sampai semua biji pindah ke dalam Gudang atau sampai salah satu pemain ingin berhenti.

Pada saat itu, masing-masing pemain akan mengitung jumlah biji yang sudah dikumpulkan dalam Gudang. Siapa yang jumlah bijinya lebih banyak berarti dialah pemenangnya. 

Sumber: