4 Pilar Inovasi dalam Membangun Media Digital

4 Pilar Inovasi dalam Membangun Media Digital
RADAR PALEMBANG, Ditahun 2019 yang lalu jumlah media di Indonesia mencapai 48.000 media dan itu merupakan potensi yang luar biasa. Termasuk membangun media digital yang dapat menghasilkan keuntungan.
Hal itu diungkapkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) , Agus Sulistiyono saat membuka diskusi dalam Media Gathering dan Pembukaan Media Kompetisi Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumatera Selatan (Sumsel) berkerjasama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagsel tahun 2022 di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, 19-21 Juli 2022 lalu.
Menurut Sulis, panggilan akrab Agus Sulistiyono, saat ini banyak media digital yang dibangun dengan prinsip kolaborasi dan gotong royong
Model bisnis baru dengan kolaborasi media baru ini, Menurutnya bisnis media akan dijalankan jika menguntungkan dan membukukan profit. Jika terus rugi, pasti perusahaan media tersebut akan gulung tikar.
Dia mengakui, sudah terjadi tranformasi digital dimana bisnis media arus utama sedang tidak baik baik saja. Namun menurutnya jangan pula membenturkan media sosial dengan media arus utama karena kedua saling mengisi dan melengkapi.
Untuk itu menurutnya dalam mengembangkan media khususnya media online harus ada 4 pilar inovasi yaitu bisnis model, bisnis prosesnya, revenue model dan cara membuat konten.
Dia mencontohkan, Rekor revenue 2021 mitra PRMN Rp 4,3 milyar per tahun, yaitu BeritaDIY.com dan Portaljember.com.
Riset pelaku bisnis masih optimis bisnis media online bisa menguntungkan namun menurutnya permasalahannya adalah masalah bisnis media, kemampuan merespons industri media saat ini masih minim, modalnya tidak besar, alat ikut teknologi tidak memadai, revenue kecil semuanya harus di atasi.
Permasalahan lain yang harus diselesaikan adalah perencanaan bisnis minim, media kecil tidak besar jika tidak memikirkan pengembangan teknologi dan infrastruktur.
Kelemahan terjadi lantaran pengetahuan bisnis minim, struktur, SDM dan biaya kemampuannya minim.
“Harus ada inovasi, pembaca tumbuh 13-15 persen, internet user berbasis ke daerah. Lalu programmatic, bentuk teks maupun video iklan, pengembangan digital media, meliputi Wartawan + IT, sales dan marketing team ditambah back office ,” katanya.(sep)
Sumber: