Puslabfor Dapatkan Barang Bukti Ini Saat Olah TKP di Kamar, Istri Jendral SamboTrauma Berat

Puslabfor Dapatkan Barang Bukti Ini Saat Olah TKP di Kamar,  Istri Jendral SamboTrauma Berat

RADAR PALEMBANG -  Tim Pusat Laboratorium Forensik/  Puslabfor Olah TKP di Kamar Istri Jendral Sambo, Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, pasca tewasnya Brigadir Yosua. Kondisi terkini Putri Istri jendral dan anak-anaknya trauma berat.

Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu itu merupakan tindak lanjut dari peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua dengan latar belakang pelecehan seksual kepada istri jendral.

BACA JUGA:Tim Penyidik Jaksa Geledah Dinkes Muara Enim, Bawa Sekoper Barang Bukti Dugaan Korupsi

Petugas INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint System) berseragam putih membawa terlihat membawa tiga koper dari rumah tersebut, termasuk barang bukti di Kamar Pribadi Istri Jendral Sambo.

Laporan jpnn.com , Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri dan petugas Inafis masih mengolah tempat kejadian perkara (TKP) sejak Selasa malam hingga Rabu Siang, 12 Juli 2022 di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Komplek Dinas Polri Duren Tiga No.46, Jakarta Selatan.

BACA JUGA:Kasus Pelecehan Istri Kadiv Propam Polri yang Tewaskan Brigadir Yosua, Dianggap Janggal, Ini Daftarnya

Pada pukul 12.30 WIB, tampak sejumlah polisi masih memeriksa kamar yang menjadi tempat kejadian berdarah yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Garis kuning tak dipasang kembali setelah dilepas pada Selasa malam seusai olah TKP yang pertama.

Tim Puslabfor Polri terlihat membawa satu koper dan petugas Inafis berseragam putih membawa tiga koper dari rumah tersebut. Satu per satu anggota kepolisian tampak ke sana ke mari menaruh barang ke dalam mobil.

Di sekitar polisi, tampak awak media menunggu di depan rumah Irjen Ferdy Sambo. Namun, polisi memberikan isyarat untuk tidak mendekati TKP.

Tampak beberapa pejabat kepolisian di lokasi seperti Karowassidik Polri Brigjen Iwan Kurniawan, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.

Kemudian, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Hedi Susianto, Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Harun, dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.

BACA JUGA:Sosok Istri Jendral Ferdy Sambo Korban Pelecehan Brigadir Yosua, Dokter Gigi Suka Perawatan Kecantikan

Sementara itu, kondisi terkini Istri Jendral Sambo alami trauma berat sehinga harus mendapatkan terapa Trauma Healing dari Psykolog. Polres Metro Jakarta Selatan telah menunjuk psikolog bernama Novita Tandri untuk memberikan trauma healing kepada istri Ferdy Sambo.

Menurut Psikolog Novita Tandri,  kondisi istri Ferdy Sambo mengalami  traumatis yang serius. Hal ini disebabkan karena melihat berada  langsung  di TKP.

"Yang pasti, Istri Jendral itu alami gangguan traumatis. Dia sangat syok dan terus-menerus menangis. Keadaannya secara mental psikologis memang sangat butuh pendampingan dari ahlinya atau psikolog," ungkap Novita, mengutip dari berbagai sumber.

Selain memberikan pendampingan kepada istri Jendral Sambo, Novita mengaku juga memberi pendampingan terhadap anak-anak Ny Putri Ferdy Sambo alias Putri Candrawathi.

Ia mengungkapkan, Irjen Ferdy Sambo dan istri memiliki tiga orang anak. Satu di antaranya masih berusia 1,5 tahun.

"Tidak lepas juga anak-anak, karena bagaimana pun walau yang pertama sudah dewasa, 17 tahun, 15 tahun dan 1,5 tahun. Itu semuanya saya dampingi," ujarnya.

 

Apa Itu Trauma Healing

Trauma Healing adalah proses penyembuhan agar seseorang  keluar dari rasa takut atau traumatis sangat serius agar  lepas dari bayang-bayang dari kejadian.

Trauma ini bisa terjadi karena berbagai kejadian, seperti bencana alam, perkosaan, KDRT, penyakit atau cedera parah, hingga kematian orang yang disayangi.

Setiap orang bisa mengalami trauma, depresi, perasaan tertekan dan was-was.  Trauma healing bisa dilakukan oleh orang tua, tentunya dengan mempelajari tentang hal ini.

Apalagi trauma bisa timbul, entah karena mereka secara langsung mengalami peristiwa traumatis atau berulang kali melihat gambar-gambar media yang mengerikan setelah kejadian.

 

Kompolnas Tepis Ada Kejanggalan

Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (pur) Beni J Mamoto menepis adanya kejanggalan dari perisitwa pelecehan seksual terhadap Istri Jendral Sambo yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Yosua.

"Tidak ada (kejanggalan dalam peristiwa itu)," demikian pernyataan Benny Mamoto di Kompas TV.

Benny kemudian menjelaskan sepanjang hasil olah TKP  dan pengumpulan data dan bukti dari para saksi belum tersedia maka kasus itu belum dapat disimpulkan adanya kejanggalan.

"Jadi kasus ini kan memang berawal dari terjadinya pelecehan seksual kepada Istri Jendral Sambo oleh Brigadir Yosia . Dia masuk ke kamar, kemudian istri jendral sammbi berteria dan terdengar oleh  Bharada E.’’

‘’Nah setelah turun ternyata ditemui di situ ada Brigadir Yosua justru malah menodongkan senjata kemudian menembak. Terjadilah tembak-menembak yang akhirnya Brigadir J meninggal dunia," jelas

BACA JUGA:Fakta Baru, Ternyata Istri Kadiv Propam Dilecehkan Saat Sedang Tidur, Bharada E Penembak No 1 di Brimob

Benny pun menjawab pertanyaan publik tentang, Bharada E yang tidak terkena tembakan meskipun ada tujuh peluru yang menyasarnya.

Menurut Beni, "Nah yang pertama perlu dijelaskan bahwa kondisi Brigadir J ini Seseorang dalam dalam keadaan panic, tidak akan fokus untuk membidikkan senjatanya kearah target. Brigadir Yosua itu dalam kaget dan ketahuan perbuatannya, sehingga arah tembakannya tidak menentu.

‘’Di samping itu juga terhalang oleh tangga. Sementara Bharada E dapat fokus karena dia ada di atas bisa mengarahkan senjatanya ke Brigadir Yosua. Ini posisinya memudahkan dia membidik,"ujar Benny.

"Di samping itu Bharada E ini ternyata memang juara menembak dari Brimob hingga bidikannya tepat, itu dalam sisi masalah (skil) tembakan," lanjut Benny.

Bagaimana dengan Luka Sayatan? Beni mengaku sudah melihat foto-foto yang beradar. "Sudah kami klarifikasi kami melihat langsung foto-fotonya tidak ada luka sayatan yang ada adalah luka bekas pecahan peluru."

 

Sumber: