Rusia Rebut Kota Donetsk, Ukraina Sebut Akan Habis-habisan Pertahankan Provinsi Luhansk.

Rusia Rebut Kota Donetsk,  Ukraina Sebut Akan Habis-habisan Pertahankan Provinsi Luhansk.

RADAR PALEMBANG – Pasukan Rusia rebut Kota Donetsk setelah sebelumnya berhasil menaklukkan Kota Lysychansk dan Sievierodonetsk di Provinsi Luhansk, Ukraina. Panglima perang Ukraina menyebut akan habis-habisan bertahan. 

Kota Donetsk bagi Ukraina merupakan salah satu kota yang melengkapi Luhansk bersama dengan Lysychansk dan Sievierodonetsk. Rusia ingin sepenuhnya menguasai Provinsi

Jika Rusia berhasil merebut Donetsk, maka Provinsi Luhansk sepenuhnya mereka kuasai. Maka dari,  pihak Ukraina pun mengumumkan akan habis-habisan mempertahan kota Doneta.

Melansir dari reuters.com,  Pasukan Ukraina pada hari Selasa telah mulai mempersiapkan diri di garis pertahanan baru kota Donetsk.

BACA JUGA:Penegasan Jokowi Kepada Putin, Indonesia Ingin Perang Berakhir dan Pangan Global Membaik

Setelah berhasil merebut dua kota Lysychansk dan Sievierodonetsk, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk beristirahat,  lalu kemudia melanjutkan misi Rusia Rebut Kota Donetsk.

Penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy, Oleksiy Arestovych mengungkapkan bahwa kemenangan Rusia atas Lysychansk adalah kemenangan trakhirnya.

“Kami tak hanya akan mempertahankan Donetsk, tapi kami juga akan melancarkan serangan terhadap pasukan Rusia.

Dengan membaranya kembali pertempuran antara Rusia dan Ukraina, maka upaya dan usaha dari pemimpinan negara-negara di dunia agar perang segera berakhir, belum akan segera membuahkan hasil.  

Termasuk, upaya Presiden Indonesia Joko Widodo  yang juga igin perang segera berakhir dengan menemui Presiden Ukraina dan Presiden Rusia. 

BACA JUGA:Jokowi-Zelensky Bertemu di Kota Kyiv Ukraina, Saling Unggah Foto di Medos dan Bicara Dampak Perang

Pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi)  dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin membicarakan kondisi ekonomi global dan pangan. Penegasan Jokowi kepada Putin, Indoensia ingin perang Rusia-Ukraina berakhir.

Presiden Jokowi mengatakan rantai pasokan pangan global tidak akan membaik jika pupuk Rusia dan gandum Ukraina tidak tersedia.

Presiden Joko Widodo menyampaikan itu pada konferensi pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pertemuan bilateral, Kamis 30 Juni 2022.

“Indonesia memiliki tujuan apa? Kami ingin melihat perang dapat segera selesai, rantai pasok pangan, pupuk energi dapat segera diperbaiki. Karena ini berkaitan dengan jutaan bahkan miliaran orang,” terang Jokowi.

Sementara Putin memastikan bahwa Moskow tidak memblokir ekspor biji-bijian Ukraina bahkan mempertanyakan dampak hilangnya barang-barang pertanian Ukraina di pasar pangan dunia

“Kami tidak mencegah ekspor biji-bijian Ukraina. Militer Ukraina telah menambang di dekat pelabuhan mereka, tidak ada yang mencegah mereka membersihkan ranjau itu dan kami menjamin keamanan pengiriman biji-bijian dari sana,” kata Putin.

BACA JUGA:Kesepakatan Jokowi dengan Zalenskyy, Indonesia dan Ukraina Bebas Visa Kunjungan

Dia mengulangi pernyataan Rusia bahwa sanksi Barat salah arah. Yang musti disalahkan adalah pasar pangan global dan kenaikan harga.

Tetapi Putin sedikit mengindahkan dampak Ukraina di pasar global, dengan mengatakan hanya ada 5 juta ton gandum yang saat ini tertahan di negara itu.

“Ini adalah jumlah yang tidak mempengaruhi pasar dunia dengan cara apapun,” jelasnya. Fakta yang ada kata Putin hanya mewakili 0,5 persen dari produksi global.

Sebelumnya bertemu Putin, Jokowi juga sudah berdialog dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/06/2022)

Usai pertemuan,  Jokowo mendapat titip pesan dari Zelenskyy untuk disampaikan kepada Putin.

Mengutip dari keterangan pers Biro Humas Sekretarian Kabinet (Seskab) Jokowi dan Zelenskyy membuat pernyataan pers bersama.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ukraina merupakan perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.

“Saya sampaikan ke Presiden Zelenskyy,  bahwa kunjungan ini merupakan bentuk manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.

Meskipun masih sangat sulit dicapai, Presiden Jokowi juga tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur. Dia juga akan menyampai pesan Zelensky untuk Putin pada pertemuan yang digelar di, Kemlin. 

 “Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera. Pesan Zalesnkyy untuk Putin ini amat penting,” imbuhnya.

Usai melakukan lawatannya di Ukraina, Rabu (29/06/2022) waktu setempat, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana beserta rombongan terbatas kembali menuju Polandia.

Presiden Jokowi dan rombongan  berangkat dengan menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB) dari Stasiun Central Kyiv tepat pukul 19.00 waktu setempat.

Presiden dan rombongan menuju Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia dan dijadwalkan tiba esok harinya.

 

Sumber: disway.id