4 Tantangan Pasca Merger Pelindo

4 Tantangan Pasca Merger Pelindo

RADAR PALEMBANG CHAIRMAN Supply Chain Indonesia SCI Setijadi mengapresiasi keberhasilan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan merger PT Pelabuhan Indonesia Merger Pelindo Merger keempat Pelabuhan Indonesia Pelindo itu secara resmi terlaksana pada Jumat 1 10 2021 dengan penandatanganan akta penggabungan keempat BUMN layanan jasa pelabuhan itu PT Pelabuhan Indonesia II Persero menjadi surviving entity dengan peleburan ketiga perusahaan persero lainnya tersebut Setijadi memberikan empat catatan yang menjadi tantangan setelah merger BUMN Pelabuhan itu terjadi Pertama peningkatan dan standarisasi pelayanan di semua pelabuhan Pelindo yang didukung standarisasi proses SDM dan teknologi fasilitas dengan sistem informasi yang terintegrasi baik antar pelabuhan maupun antara pelabuhan dan pengguna Kedua penataan hub amp spoke kepelabuhanan Indonesia dengan tantangan utama mengurangi pelabuhan pintu ekspor impor Pembatasan menjadi hanya 2 5 international hub port akan meningkatkan volume barang secara signifikan di beberapa pelabuhan hub itu yang berpotensi menarik direct call untuk mother vessel Ini bisa menjadi strategi penting meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia secara global termasuk mengalihkan pengiriman yang selama ini melalui Singapura ujar Setijadi dalam keterangannya Minggu 3 10 2021 Upaya itu kata Setijadi harus dibarengi dengan penataan jaringan pelabuhan pengumpan spoke nya bukan hal mudah namun perlu menjadi prioritas dalam jangka panjang Ketiga pengembangan sistem transportasi multimoda Pelindo dapat berperan mendorong integrasi pengiriman barang secara end to end dengan melibatkan perusahaan pelayaran dan operator transportasi jalan dan rel untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan Analisis Pelni dan INSA menunjukkan biaya kepelabuhanan sekitar 31 persen dan biaya transportasi laut sekitar 19 persen sementara biaya transportasi hinterland mencapai sekitar 50 persen ungkapnya Keempat kontribusi terhadap pengurangan kesenjangan perekonomian antar wilayah Pada tahun 2020 misalnya distribusi Produk Domestik Bruto masih didominasi wilayah Jawa 58 75 persen dan Sumatera 21 36 persen Pelindo diharapkan akan berperan melalui pelabuhan pelabuhannya di empat wilayah yang berkontribusi terhadap PDB masih rendah yaitu Kalimantan 7 94 persen Sulawesi 6 66 persen Bali Nusa Tenggara 2 94 persen dan Papua 2 35 persen Menurut UU No 19 2003 tentang BUMN selain mengejar keuntungan salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN lainnya adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya git fin nbsp

Sumber: