Kuota Solar Jebol

Kuota Solar Jebol

RADAR PALEMBANG Bahan bakar minyak atau BBM jenis solar kini sulit antrean Panjang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di Sumatera Selatan Antrean kendaraan pribadi truk hingga angkutan umum terjadi sejak kemarin 23 3 BACA JUGA Pertamina Plaju Hemat Hingga Rp 377 Miliar Kondisi ini terjadi karena tingginya permintaan solar dalam beberapa hari terakhir khususnya di Maret saja Seiring dengan mulai pulihnya aktivitas ekonomi pasca pandemi Covid 19 Berdasarkan data dari Pertamina Patra Niaga untuk wilayah Sumatera Selatan kuota solar dan bio solar tahun 2022 sebesar 522 942 kiloliter untuk realisasinya tahun 2021 sebesar 544 017 kiloliter Artinya kuota 2022 dengan realisasi tahun 2021 mengalami penurunan yakni 5 persen Terbaru realisasi di 2022 per Januari Februari dan Maret sebesar 126 814 kilo liter Kuota year to date nya hingga 20 Maret 2022 lalu berdasarkan jumlah hari sebesar 113 185 kiloliter Jadi realisasi kuota year to date atau YTD 20 Maret 2022 yakni 112 persen Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting Kamis 24 3 mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang realisasinya di atas 5 pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi salah satunya solar subsidi Sebagai badan usaha yang menyalurkan kebutuhan bahan bakar masyarat Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial amp Trading PT Pertamina Persero terus memastikan stok dan penyaluran bahan bakar berjalan dengan maksimal salah satunya adalah penyaluran solar subsidi Menyikapi hal ini Pertamina Patra Niaga akan terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi di lapangan dengan maksimal Stok solar subsidi secara nasional di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus di monitor secara real time Namunsecara nasional per Februari penyaluran Solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 jelas Irto Irto melanjutkan Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat Khusus Solar subsidi akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur jalur yang memang penggunannya adalah yang berhak menikmatinya Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan dan untuk tetap hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal lanjutnya Mengacu pada Peraturan Presiden No 191 Tahun 2014 pengguna yang berhak atas solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan bermotor plat hitam untuk pengangkut orang atau barang kendaraan bermotor plat kuning kecuali mobil pengangkut hasil tambang dan perkebunan dengan roda lebih dari 6 kendaraan layanan umum ambulans pemadam kebakaran pengangkut sampah kapal angkutan umum berbendera Indonesia kapal perintis serta kereta api penumpang umum dan barang Untuk memastikan agar pengguna yang berhak atas solar subsidi Pertamina bersama seluruh stakeholder dan pemerintah melalui BPH Migas akan terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi mengenai regulasi penyaluran solar subsidi Solar subsidi yang sesuai peruntukannya sehingga penggunanya akan tepat sasaran dan masyarakat akan makin bijak bahan bakar sesuai spek mesin kendaraan Untuk pelaku industri dan masyarakat mampu kami imbau agar menggunakan BBM diesel non subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex dan solar subsidi bisa digunakan oleh saudara kita yang lebih berhak dan membutuhkan kata Irto Pertamina Patra Niaga akan terus menggandeng masyarakat pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan agar lebih tepat sasaran Jika ada indikasi penyalahgunaan solar subsidi masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat dan jika kesalahan ada di pihak SPBU Pertamina juga tidak segan akan menindak SPBU tersebut dav nbsp

Sumber: